Mataram (ANTARA News) - Tim SAR menemukan satu lagi jenazah korban longsor di kawasan tambang Gunung Batu, Desa Buwun Mas, Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin.

Dengan ditemukannya satu jenazah, maka korban tewas dalam bencana yang terjadi Sabtu (17/1) lalu itu sudah lima orang.

Dalam pencarian Senin siang hingga pukul 17.30 WIB, tim SAR menemukan jenazah penambang bernama Herman (20), warga Penujak, Kabupaten Lombok Tengah, di antara timbunan tanah.

Selain menemukan satu jenazah korban, Tim SAR juga berhasil menyelamatkan dua orang penambang yakni Amaq Isah (50) dan Amaq Wi (48) yang terperangkap dalam lubang galian tambang. Keduanya adalah warga Kedaro, Sekotong.

"Rupanya bencana tanah longsor itu tidak menutupi semua lubang galian, ada juga hanya yang tertutup di pintu keluar sehingga penambang terperangkap dalam lubang itu," Kepala Kantor SAR Mataram, Ida Bagus Gede Budisma, di Mataram, Senin malam.

Pencarian para korban hanya menggunakan alat tradisional seperti linggis, cangkul, dan sekop karena alat berat belum bisa menjangkau lokasi tambang.

Dengan penemuan tiga korban hari ini, total korban yang sudah ditemukan dan diketahui identitasnya 12 orang. Lima di antaranya tewas, tujuh selamat meski dua di antaranya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Mataram karena cidera serius.

Selain Herman, korban tewas lainnya adalah Yecin alias Aba Cin (48) warga Sekotong Tengah, H. Taufik (49) warga Kedaro Sekotong, Ubud (30) dan Nuraini (30) yang keduanya warga Kedaro.

Sementara lima korban selamat yang sudah ditemukan sebelumnya adalah Ahmad Muharis (30) warga Kedaro, Hariyadi (24) warga Kedaro, Sadran (27) warga Kedaro, Zohdi (27) warga Pengenjek, Lombok Tengah dan Sukri (27) warga Sekotong Tengah.

Tim SAR akan melanjutkan pencarian korban pada Selasa (20/1) karena dilaporkan masih ada sedikitnya delapan penambang yang masih terperangkap dalam lubang galian.

Ida Bagus Gede berharap, truk pengangkut alat berat yang disediakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lombok Barat dapat mencapai lokasi tambang sehingga mempermudah pencarian dan evakuasi.

"Sampai sore tadi, truk pengangkut alat berat itu belum bisa sampai lokasi tambang, baru di tengah jalan karena tidak ada ruas jalan yang dapat dilewati truk sehingga tim SAR harus membuka jalan baru menuju lokasi tersebut," ujarnya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009