Bandarlampung  (ANTARA News) - Ketua Dewan Penasehat DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, mengatakan Indonesia memerlukan calon alternatif untuk menjadi presiden, selain dua sosok yang menguat saat ini.

"Saya tidak maju sebagai capres, tetapi melihat dua sosok yang maju lagi itu, maka tidak akan membawa perubahan bagi Indonesia," kata dia, seusai membekali para caleg PAN di Bandarlampung, Senin malam.

menurut Amien, kedua sosok tersebut merupakan pecinta ekonomi ramah pasar, dengan menjual BUMN dan membuat undang-undang yang merontokkan bangsa sendiri, sehingga Indonesia masih menjadi negara miskin.

Akibatnya, lanjut dia, tidak ada perubahah berarti bagi bangsa ini, karena kedua sosok itu takut dan patuh kepada IMF.

Ia menjelaskan, dengan terbukanya sistem ekonomi kapitalis, maka pihak luar yang diuntungkan, sehingga perlunya sosok alternatif yang menganut sistem ekonomi kerakyatan dan tidak dikendalikan orang asing.

Terkait siapa sosok alternatif tersebut, ia tidak menyebutkan figur yang sesuai dengan pemikirannya.

Menyinggung apakah akan membentuk Poros Tengah, Amien menjelaskan tidak mengulangi itu, tetapi menggagas poros penyelamat bangsa, kalau bisa poros partai papan menengah dan PAN akan memimpinnya.

"Kalau bersatu, maka akan melampaui perolehan suara sebesar 20 persen. Selain itu, PAN lebih menggagas poros penyelamat bangsa daripada menistakan diri sebagai partai rental," kata dia.

Amien Rais juga melakukan tausiah dalam rangka Milad Muhammadiyah ke-99 di Kota Metro, serta di Kampus STKIP Muhammadiyah Pringsewu, Kabupaten Tanggamus.

Di hadapan mahasiswa di Pringsewu, mantan Ketua MPR itu menjelaskan nilai kebangsaan di negeri ini mulai kendur.

"Arti kebangsaan adalah cinta tanah air dan rasa nasionalisme yang tinggi bahkan sampai mati. Tetapi, sekarang ini pada negara kita mulai kendur dan ibarat layang-layang putus entah mau ke mana dan mudah dipecundangi bangsa lain," kata dia. (*)

Copyright © ANTARA 2009