Bengaluru (ANTARA) - Sekitar dua juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca siap untuk disuplai setiap pekannya pada pertengahan Januari di Inggris, sebagaimana dilaporkan The Times.

AstraZeneca memperkirakan suplai dengan total dua juta dosis vaksin pada pekan depan, diberitakan surat kabar itu, mengutip seorang anggota tim Oxford-AstraZeneca yang tidak disebut namanya.

"Rencananya adalah untuk dilakukan berangsur-angsur dengan cepat - hingga pekan ketiga Januari kami seharusnya sudah dapat mencapai dua juta per pekan," demikian laporan itu.

Perusahaan tersebut belum memberikan komentar atas permintaan Reuters.

Laporan tersebut datang usai Inggris pada Rabu menyetujui vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca, dengan harapan aksi cepat dapat membantu memutus lonjakan mata rantai yang disebabkan oleh varian yang sangat menular dari virus itu.

Perdana Menteri Boris Johnson telah memesan 100 juta dosis untuk Inggris sebagai bagian dari persetujuan dengan perusahaan itu.

Perusahaan tersebut mengatakan pihaknya menargetkan untuk menyuplai jutaan dosis dalam kuartal pertama, menambahkan bahwa vaksinasi pertama dijadwalkan untuk dimulai tahun ini.

Inggris, yang telah mencatat lebih dari 50.000 kasus harian COVID-19 dalam empat hari terakhir, tengah menghadapi penyebaran varian baru virus corona yang lebih mudah menular dengan cepat. Hingga Jumat (1/1) Inggris telah mencatat 53.285 kasus COVID-19 baru dan 613 kematian.

Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris kembali operasikan rumah sakit darurat COVID-19
Baca juga: Sudah 600.000 orang di Inggris disuntik vaksin Pfizer COVID-19
Baca juga: AstraZeneca setuju kombinasikan komponen Sputnik V untuk vaksin COVID

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021