Tangerang (ANTARA) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menegaskan bahwa pencarian kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air akan dibantu Kapal Baruna Jaya yang memiliki kemampuan membaca sensor voice data recorder (VDR) dan flight data recorder (FDR).

Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Thahjono di Tangerang, Senin mengatakan sinyal kotak hitam telah ditemukan dan tim penyelam masih melakukan pencarian.

Baca juga: TNI maksimalkan penggunaan ROV cari kotak hitam Sriwijaya Air

Pencarian oleh penyelam sudah dilakukan kemarin sore dan kemudian dihentikan karena kondisi cuaca. Lalu pada malam hari pukul 20.00 WIB diturunkan tim dengan perahu karet untuk membuat triangle guna memetakan sinyal kotak hitam.

"Pencarian hari ini masih dilakukan dan besok akan kita optimalkan lagi dengan bantuan Kapal Baruna Jaya untuk memastikan lokasi dari titik sinyal yang kini telah ditemukan," katanya dalam keterangan pers di Bandara Soekarno - Hatta Tangerang, Senin.

Dikatakannya pencarian kotak hitam oleh tim gabungan akan terus dimaksimalkan. Sebab kotak hitam tersebut memiliki data penting untuk proses mengetahui dari penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Berbagai upaya akan dilakukan dan mengerahkan kemampuan yang ada dalam menemukan kotak hitam tersebut. Oleh karena itu, kerjasama dalam proses pencarian kotak hitam ini akan terus ditingkatkan. "Kita targetkan secepatnya ditemukan" katanya.

Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) Bagus Puruhito temuan titik sinyal kotak hitam ini menjadi bagian dari proses evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan.

"Penyelam yang juga melakukan pencarian serpihan pesawat dan tubuh penumpang, dibagi juga mencari kotak hitam yang sinyalnya sudah diketahui," ujarnya.

Baca juga: KRI Rigel diduga kuat tangkap sinyal kotak hitam Sriwijaya Air SJ 182
Baca juga: Penyelam TNI AL fokus cari kotak hitam Sriwijaya Air pada dua titik

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021