Sebanyak 16 saham berhasil mengantongi keuntungan dan 14 saham lainnya mengalami kerugian
Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu (13/1/2021), berbalik menguat dari penurunan dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt terkerek 0,11 persen atau 14,65 poin, menjadi menetap di 13.939,71 poin.

Indeks DAX 30 menyusut 0,08 persen atau 11,60 poin menjadi 13.925,06 poin pada Selasa (12/1/2021), setelah merosot 0,80 persen atau 112,87 poin menjadi 13.936,66 poin pada Senin (11/1/2021), dan menguat 0,58 persen atau 81,29 poin menjadi 14.049,53 poin pada Jumat (8/1/2021).

Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, sebanyak 16 saham berhasil mengantongi keuntungan dan 14 saham lainnya mengalami kerugian.

Baca juga: Saham Jerman melemah hari kedua, indeks DAX 30 tergerus 0,08 persen

Perusahaan kimia dan farmasi multinasional Jerman Bayer, membukukan keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya melonjak 4,49 persen.

Diikuti oleh saham kelompok perusahaan energi multinasional Jerman RWE yang terangkat 2,26 persen, serta perusahaan pengembang perumahan Jerman Vonovia bertambah 1,64 persen.

Sementara itu, sebut Xinhua, perusahaan jasa pemesanan dan pengiriman makanan daring multinasional Eropa Delivery Hero mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya anjlok 3,70 persen.

Disusul oleh saham perusahaan produsen otomotif Jerman Daimler yang melemah 1,55 persen, serta perusahaan bahan bangunan multinasional Jerman HeidelbergCement turun 1,20 persen.

Perusahaan perangkat lunak multinasional SAP adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 279,23 juta euro (339,71 juta dolar AS).

Baca juga: Saham Prancis "rebound", indeks CAC 40 ditutup menguat 0,21 persen
Baca juga: Wall Street menguat, Indeks Dow Jones hanya naik 60 poin

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021