Tegucigalpa (ANTARA) - Sekitar 6.500 imigran asal Honduras memulai perjalanan bersama-sama, yang dikenal dengan Viacrucis del Migrante (migrant caravan), ke arah utara menuju Amerika Serikat dan akan melewati beberapa negara seperti Guatemala dan Meksiko, Jumat malam (15/1).

Namun, rombongan imigran itu sempat bentrok dengan petugas di perbatasan saat mereka berusaha keluar dari Honduras menuju Guatemala.

Otoritas di Guatemala memprediksi sekitar 6.500 imigran dari Honduras akan berjalan kaki ke arah utara demi menjejakkan kaki di Amerika Serikat.

Rombongan imigran itu berupaya menembus perbatasan, meskipun militer Guatemala telah menangkap ratusan imigran, termasuk sejumlah keluarga bersama anak-anaknya.

Juru bicara otoritas keimigrasian Guatemala, Alejandra Mena, memprediksi ada sekitar 6.500 imigran asal Honduras yang berjalan kaki menuju wilayah utara. Sekitar 3.000 sampai 3.500 di antaranya telah tiba di Guatemala.

Seorang polisi di Honduras, saat diwawancarai saluran televisi setempat mengatakan "kurang lebih ada 5.000 orang" telah melewati titik pemeriksaan di sepanjang jalan utama dan saat ini mereka telah berkumpul jadi satu rombongan besar.

Kementerian Keamanan Honduras belum menanggapi pertanyaan terkait migrasi massal tersebut.

Sebuah rekaman video menunjukkan ratusan warga Honduras bernyanyi dan mengibarkan bendera Honduras saat mereka berjalan melewati perbatasan El Florido menuju wilayah Guatemala.

Rombongan migrasi pertama dari Honduras itu muncul kurang dari satu minggu sebelum presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, resmi menjabat pada Rabu minggu depan (20/1).

Biden berjanji ia akan meluncurkan kebijakan yang humanis untuk para imigran. Kebijakan itu nantinya akan berbeda dari langkah keras Trump.

Guatemala, Honduras, El Savador, dan Meksiko saat ini bekerja sama untuk mencegah migrasi tidak berizin tersebut.

Bagi beberapa pihak, upaya bersama di negara-negara itu akan mempermudah Biden. Beberapa penasihatnya sempat khawatir terhadap tingginya jumlah migran yang tiba di AS pada periode awal pemerintahannya nanti.

Sumber: Reuters

Baca juga: Guatemala pulangkan lebih dari 3.000 migran Honduras

Baca juga: Presiden Guatemala marahi AS karena deportasi migran positif COVID-19

Baca juga: Gelombang baru warga Kuba berburu suaka di Amerika Serikat


 

Agar pekerja migran ilegal tak sebarkan virus COVID-19

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021