Sebelum kami membela... hari ini kami mendeklarasikan perang, kami akan berjuang untuk melindungi monarki,
Bangkok (ANTARA) - Sebuah grup ultra-royalis pembela kerajaan Thailand membentuk partai politik baru pada Rabu untuk membela Raja Maha Vajiralongkorn, di tengah seruan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mereformasi monarki oleh gerakan protes yang dipimpin generasi muda.

Partai "Thai Pakdee" (Loyal Thai) merupakan cabang kelompok royalis dengan nama yang sama yang dibentuk pada bulan Agustus lalu untuk melawan demonstrasi jalanan dengan aksi-aksi yang mendukung raja.

Politisi veteran Warong Dechgitvigrom akan memimpin partai baru, yang dikatakan akan melawan kelompok-kelompok yang tujuan sesungguhnya adalah untuk menggulingkan monarki.

"Sebelum kami membela... hari ini kami mendeklarasikan perang, kami akan berjuang untuk melindungi monarki," kata Warong dalam sebuah konferensi pers.

Para pemimpin gerakan protes telah menolak tuduhan bahwa menggulingkan monarki adalah tujuan mereka, dan telah berulang kali mengatakan mereka ingin membuat institusi tersebut lebih sepadan dengan demokrasi.

Warong mengatakan bahwa partai oposisi terkemuka, Move Forward, dan kelompok Progressive Movement yang terasosiasi dengan partai akan menjadi rival dari partai politiknya, serta kelompok-kelompok yang dipimpin anak muda yang dia sebut sebagai "massa tiga jari", merujuk pada penghormatan dari film "Hunger Games" yang digunakan dalam kampanye mereka.

Dalam sebuah pernyataan, Warong menyebut partainya tidak didukung oleh kelompok atau bisnis mana pun dan akan berpihak pada rakyat.

Dia tidak memberikan nama anggota lainnya, namun menyebut bahwa komisi pemilihan umum telah diberitahu atas pembentukan partai dan anggota eksekutif akan segera dipilih.

Meski demikian, politikus progresif Piyabutr Saengkanokkul memperingatkan bahwa partai baru itu membawa risiko adanya asosiasi monarki dengan politik dalam negeri.

"Pembentukan partai yang mengadvokasikan perlindungan monarki, baik dengan niat yang baik ataupun untuk menghancurkan orang lain, hanya akan membawa monarki ke lingkaran politik," ujar Piyabutr melalui akun Twitter resminya.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021