Surabaya (ANTARA News) - Serangan militer yang dilancarkan tentara Israel ke wilayah Palestina dan mengakibatkan ratusan korban jiwa dalam sepekan terakhir, telah menimbulkan empati tinggi pada seluruh masyarakat di belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Aksi mengecam dan mengutuk agresi militer Israel yang membabi buta itu, dilakukan masyarakat dari berbagai elemen di hampir sebagian besar daerah, termasuk Jawa Timur. Di Gresik dan Malang, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi solidaritas untuk mengecam serangan Israel ke Jalur Gaza Palestina. Mereka juga menggelar doa bersama untuk keselamatan warga Palestina. "Kami mengecam keras serangan brutal Israel ke Gaza. Tahun Baru Islam ini saudara-saudara kita di Palestina mengalami penderitaan yang luar biasa," kata Ketua KAMMI Gresik, Nur Rofiq akhir pekan ini. Aktivis KAMMI Malang mendesak Organisasi Konferensi Islam se-dunia (OKI) dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan aksi-aksi brutal tersebut. Koordinator aksi, Rahmatullah mengatakan tindakan Israel telah melebihi batas kemanusiaan, karena melakukan serangan secara besar-besaran terhadap warga sipil Palestina dan mengakibatkan lebih dari 400 orang tewas dan ratusan orang lainnya mengalami luka-luka. "Kami minta pemerintah Indonesia, OKI dan PBB tidak hanya berpangku tangan menyaksikan ratusan warga sipil tak berdosa `dibantai` oleh serdadu Israel. Semua pihak tak terkecuali PBB dan OKI harus bertindak tegas atas kekejaman Israel pada warga Palestina ini," katanya. Dalam aksi itu, aktivis mahasiswa membakar bendera Israel sebagai simbol menentang tindakan dan kekejaman negara tersebut terhadap bangsa Palestina. Kemarahan serupa juga diungkapkan ratusan massa dari Forum Umat Islam Anti Zionis (FUIAZ) Jombang dengan melempar sepatu dan sandal ke arah bendera Israel. Aksi lempar sepatu ini meniru tindakan salah satu wartawan Irak saat melempar sepatu ke arah Presiden Amerika Serikat George Walker Bush di sebuah acara konferensi pers beberapa waktu lalu. Seperti diketahui, Amerika Serikat adalah negara yang selalu melindungi bahkan sering membenarkan segala tindakan maupun serangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, dengan alasan memberantas terorisme. Keprihatinan dan solidaritas terhadap warga Palestina tidak hanya dimonopoli kaum muslim. Puluhan umat Kristiani di Surabaya juga melakukan aksi mengecam serangan Israel dan menggelar doa bersama yang dipimpin Pendeta Hemkey Patras dan Evangelis (Penginjil) Willem Matius Rorong. Aksi solidaritas yang berlangsung di sekitar lokalisasi Tambak Asri atau lebih dikenal dengan Kremil itu, diikuti umat dari Persekutuan Warga Kristen (PWK), Pelayanan Kasih Bersama (Kensa) dan Dewan Pimpinan Ranting (DPRan) Partai Damai Sejahtera (PDS) Krembangan. Mereka membawa poster berisi gambar warga Palestina yang jadi korban. Poster lainnya bertuliskan "Free Palestina", "Save Palestina" dan "Ya TUHAN, semoga ada perdamaian di Tahun 2009". "Ini merupakan dukungan umat Kristiani agar perdamaian segera terwujud di Palestina. Kami berharap, di tahun 2009 ini, tidak ada lagi yang namanya konflik dan perang," kata Humas dan Koordinator Aksi, Daniel Lukas Rorong. Ia berharap agar para pemimpin atau tokoh umat Kristen di Indonesia juga berupaya mewujudkan perdamaian di negara yang sudah lama dilanda masalah itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009