Tentunya, akan ada keuntungan finansial secara langsung seperti pengurangan utang induk, penguatan modal, dan penurunan biaya keuangan yang ditanggung oleh perseroan
Jakarta (ANTARA) - PT MNC Investama Tbk (BHIT) optimistis dapat tumbuh lebih cepat usai penawaran pertukaran obligasi senilai 231 juta dolar AS atau sekitar Rp3,23 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS) yang diusulkan kepada pemegang obligasi, disetujui Pengadilan Tinggi Singapura.

”Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pemegang obligasi atas kepercayaannya pada perseroan. Tentunya, akan ada keuntungan finansial secara langsung seperti pengurangan utang induk, penguatan modal, dan penurunan biaya keuangan yang ditanggung oleh perseroan,” kata Direktur Utama BHIT Darma Putra melalui keterangan di Jakarta, Senin.

Sebelumnya perseroan telah mengajukan permohonan pengesahan kepada pengadilan Singapura pada 10 November 2020 lalu dan telah disetujui pada 29 Januari 2021.

Baca juga: Kemenkeu: Investor milenial jadi modal kurangi pembiayaan luar negeri

Dalam penawaran pertukaran obligasi yang telah disetujui, semua pemegang obligasi akan diminta untuk memilih antara saham baru atau obligasi baru. Pemegang obligasi dapat memilih saham baru dalam waktu dua bulan sejak tanggal efektif skema, sedangkan untuk pilihan obligasi baru diberikan waktu hingga enam bulan dari tanggal efektif skema.

Pemegang obligasi memiliki opsi untuk menukarkan obligasi dengan saham baru perseroan dengan nilai tukar 8.267.052 saham per 100.000 dolar AS dari jumlah pokok obligasi (setara dengan harga konversi Rp173 per saham dengan menggunakan nilai tukar Rp14.302 per dolar AS).

Opsi lainnya pemegang obligasi dapat menukar obligasi tersebut dengan obligasi baru yang diterbitkan oleh perseroan dengan nilai tukar 100.000 dolar AS jumlah pokok obligasi baru untuk setiap 100.000 dolar AS jumlah pokok obligasi.

Baca juga: Tahun ini, Bank Mandiri terbitkan "green bond" 300 juta dolar AS

Adapun obligasi baru menawarkan kupon tetap 1 persen per tahun, ditambah dengan kupon variabel dari dividen tunai yang diterima perseroan dari PT Global Mediacom Tbk dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk. Obligasi baru ini memiliki jangka waktu lima tahun.

Perseroan telah mendapatkan konfirmasi bahwa setidaknya 65 persen pemegang obligasi akan mengonversi obligasi menjadi saham.

Hal itu akan mengurangi utang induk BHIT dari 231 juta dolar AS menjadi 81 juta dolar AS atau turun sekitar 65 persen. Sementara ekuitas induk meningkat dari Rp12,2 triliun menjadi Rp14,5 triliun, atau naik sebesar 18,1 persen sehingga nilai buku per saham menjadi Rp196.

Baca juga: Pemerintah mulai tawarkan ORI-019 untuk biayai APBN dan vaksinasi

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021