Prosentase penyerapan itu lebih tinggi 0,33 persen dari prognosa penyerapan anggaran akhir tahun 2020 sebesar 94,08 persen
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyampaikan serapan anggaran 2020 mencapai Rp5,48 triliun atau 94,41 persen dari pagu Rp5,8 triliun.

"Prosentase penyerapan itu lebih tinggi 0,33 persen dari prognosa penyerapan anggaran akhir tahun 2020 sebesar 94,08 persen," papar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR-RI di Jakarta, Senin

Ia menambahkan capaian anggaran tahun buku 2020 itu juga lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 90,65 persen.

Ia merinci realisasi anggaran Ditjen Perhubungan Udara tahun 2020 itu terdiri dari kegiatan pelayanan angkutan udara terealisasi Rp369 miliar atau 98,89 persen dari pagu Rp373 miliar.

Kemudian, kegiatan pembangunan rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana bandar udara terealisasi Rp2,56 triliun atau 94,9 persen dari pagu Rp2,7 triliun. Lalu, kegiatan pembangunan rehabilitasi pemeliharaan prasarana keamanan penerbangan terealisasi Rp30,9 miliar atau 93,58 persen dari pagu Rp33 miliar.

Untuk kegiatan pengawasan dan pembinaan dan pengoperasian pesawat udara terealisasi Rp171 miliar atau 86,92 persen dari pagu Rp197 miliar. Kegiatan sarana navigasi penerbangan terealisasi Rp275 miliar atau 99,42 persen dari pagu Rp277 miliar.

"Dan kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya terealisasi Rp2,06 triliun atau sekitar 93,05 persen dari pagu Rp2,2 triliun," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Novie juga merinci realisasi anggaran berdasarkan sumber dana yang terserap 98,61 persen atau sekitar Rp4,01 triliun dari pagu Rp4,07 triliun.

Ia menyampaikan pinjaman luar negeri terealisasi Rp4,3 miliar atau 87,68 persen dari pagu Rp5 miliar. Penerimaan negara bukan pajak dari pagu Rp634 miliar terealisasi Rp536 miliar atau 84,55 persen

Dari badan layanan umum (BLU) terealisasi Rp250 miliar atau 82,44 persen dari pagu Rp303 miliar

"Dan surat berharga negara (SBN) syariah terealisasi Rp674 miliar atau 85,9 persen dari pagu sebesar Rp791 miliar," katanya.

Terkait dengan realisasi pelaksanaan insentif transportasi kepariwisataan dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun 2020 pada sektor transportasi udara, Novie mengemukakan terdapat subsidi Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di 13 bandara dan subsidi biaya kalibrasi.

"Anggaran sebesar Rp255,19 miliar untuk PJP2U dan Rp38,81 miliar untuk subsidi kalibrasi yang semuanya tercapai 100 persen," ucapnya.

Untuk program padat karya, lanjut dia, dilaksanakan di 25 provinsi, 93 desa dan kabupaten dengan biaya upah sebesar Rp13,9 miliar dan menyerap 6.486 orang tenaga kerja di seluruh Indonesia.

"Kegiatan padat karya itu diimplementasikan melalui kegiatan yang tidak memerlukan keterampilan khusus antara lain pemotongan rumput, pembersihan saluran, pengecatan, pembersihan terminal, pengecatan dan pembersihan gedung kantor dan gedung operasional, pengecatan marka runway, perbaikan jalan lingkungan, dan pembersihan pagar pengaman," papar Novie.

Baca juga: Realisasi anggaran capai 95,58 persen, Menhub sebut ini kenaikan
Baca juga: Anggaran pembangunan perhubungan naik Rp1 trilun, capai Rp42,7 triliun
Baca juga: Kemenhub realokasi anggaran Rp12,44 triliun untuk beli vaksin COVID-19


 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021