Jakarta (ANTARA News) - Mabes TNI menyatakan pengiriman peninjau militer untuk proses gencatan senjata di Jalur Gaza, masih menunggu konfirmasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen di Jakarta Selasa mengatakan, pihaknya siap untuk menyiapkan personel militer bagi proses pengawasan gencatan senjata terkait krisis Gaza.

"Tentu kita seleksi personel-personel, kita latih dan kita bekali dengan kemampuan dan ketrampilan sebagai peninjau militer seperti yang ditetapkan PBB," tuturnya.

TNI menyatakan sudah siap apabila sewaktu-waktu ada konfirmasi atau keputusan dari PBB mengenai misi itu.

Para pemimpin Israel dan Hamas sama-sama mengklaim sukses dalam pertempuran tiga minggu, sementara gencatan senjata di Gaza kelihatannya bertahan.

Voice of America (VOA) news melaporkan, Perdana menteri Israel, Ehud Olmert mengatakan ofensif Israel telah mencapai semua tujuan dan ia menghendaki pasukan Israel keluar dari Gaza secepat-cepatnya.

Pemimpin Hamas yang berbasis di Gaza, Ismail Haniyeh, sebelumnya memaklumkan kemenangan dalam konflik itu. Jurubicara sayap militer Hamas yang mengenakan topeng Abu Ubaida bersumpah akan meneruskan pertempuran jika pasukan Israel tidak menarik diri dalam waktu sepekan.

Sementara itu, Raja Arab Saudi Abdullah mengatakan pada KTT Ekonomi Arab di Kuwait bahwa Arab Saudi akan menyumbang satu miliar dolar untuk rekonstruksi Gaza.

Sedangkan, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, pihaknya mengirim satu tim kemanusiaan untuk mengkaji situasi di daerah Gaza yang dirobek perang.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009