Jakarta (ANTARA/JACX) - Minum air hangat empat kali sehari secara rutin dapat melancarkan peredaran darah yang kental akibat terserang COVID-19, demikian sebuah unggahan di media sosial Facebook.

Unggahan itu muncul pada awal Februari 2021 dan menjadi pembahasan warganet menyusul kasus COVID-19 yang mencapai lebih dari satu juta kasus di seluruh Indonesia.

Berikut narasi unggahan yang menyarankan minum air hangat itu:

Obat covit telah ditemukan dan semua orang punya dirumah masing2.
hanya dengan minum 4 gelas air hangat 4x sehari , sampai kondisi membaik, dan dibantu minum air 2.4 liter perhari.
jika kena covid ,darah jadi mengental
fungsi air,,, melancarkan peredaran darah
efek samping,,, sering buang air kecil terus.
coba bayangkan, orang sakit itu tak berkeringat, jiks minum air hangat apa yg terjadi. badan berkeringat, kita punya tenaga
kabar baik ini semoga bermanfaat
TERIMA KASIH


Namun, benarkah saran minum air hangat empat kali sehari itu dapat melancarkan peredaran darah yang kental akibat COVID-19?
 
Tangkapan layar hoaks soal air putih yabg daoat menyembuhkan COVID. (Facebook)


Penjelasan:
Berbagai saran terkait penyembuhan COVID-19, termasuk minum atau mandi dengan air hangat bahkan air panas, telah muncul sejak awal pandemi pada Maret 2020. Tapi, tidak semua saran terbukti secara ilmiah untuk menyembuhkan pasien COVID-19.

Pakar Penyakit Dalam Spesialis Paru-Paru Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatann (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sumardi membantah klaim minum panas dan mandi air panas bisa mematikan virus yang menimbulkan penyakti COVID-19, demikian penjelasan di situs resmi UGM pada Mei 2020.

Sumardi menjelaskan air panas, baik yang dikonsumsi ataupun untuk mandi, tidak akan mencapai suhu untuk membunuh virus.

Penelitian terdahulu pada virus yang menyebabkan SARS menyebutkan suhu lebih dari 58 derajat Celcius bisa membunuh virus tersebut. Namun, Sumardi mengatakan suhu tersebut terlalu tinggi bagi tubuh manusia jika air minum maupun mandi.

Selain itu, virus penyebab COVID-19 berada dalam sel tubuh. Sementara tubuh secara otomatis akan mengatur suhu saat mendapatkan serangan virus.

"Kalau ada virus yang masuk ke tubuh, maka suhu tubuh akan naik dengan sendirinya untuk menetralkan virus. Jadi, tidak perlu minum atau mandi air panas karena justru akan mengacaukan sistem tubuh," katanya.

Sementara, Juru Bicara Satgas COVID-19 Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Tonang Dwi Ardyanto, seperti dikutip Kompascom, mengatakan COVID-19 memang dapat mengganggu sistem koagulasi.

Namun, pengentaran darah akibat faktor koagulasi berbeda dengan pengentalan darah akibat dehidrasi.

Klaim: Air hangat lancarkan darah kental akibat COVID-19
Rating: Hoaks

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021