Jakarta (ANTARA) - Perancang Era Soekamto meluncurkan koleksi terbaru bertema "Tara 2021", seorang ratu di tanah Jawa abad 8 wangsa Syailendra di Medangkarta, istri Samaratungga yang mendirikan banyak tempat doa candi-candi di Jawa.

Era dalam siaran resmi, Kamis, menjelaskan ajaran Tara tentang cinta kasih telah menginspirasi banyak umat.

"Simbol yang selalu digunakannya adalah Padma atau lotus, simbol penderitaan yang berbuah kemerdekaan jiwa. Tara juga diceritakan lahir dari air mata Avalokitasvara atau cinta kasih hadir dari individu yang tercerahkan," katanya.

"Kondisi yang sangat relevan dengan keadaan hari ini yang seperti penderitaan, namun di balik ini semua adalah sebuah kebangkitan jiwa-jiwa yang berkesadaran. Sebuah motivasi yang diperlukan untuk situasi pandemi seperti sekarang," lanjut dia.
 
Koleksi terbaru Era Soekamto (ANTARA/HO)


Era berlolaborasi dengan produser dan manufaktur perhiasan emas PT Hartadinata Abadi,Tbk (Hartadinata) menghasilkan rancangan busana dan aksesoris yang memukau, dengan menggambarkan nilai simbol kecantikan yang bersinar dari dalam.

Koleksi baru ini berupa kebaya sederhana dari sutra organza, chifon dengan sentuhan batik berwarna simultan. Dibuat dengan teknik detail dan rumit, koleksi ini berhias bordir motif lotus, hiasan mutiara dan prada emas. Era juga membuat seri batik manis berwarna beige dan peach dengan prada emas.

Sebagai inovasi di tengah pandemi, karya ini dipresentasikan melalui film fesyen karya fotografer Noor Aldy dan music scoring khusus karya komposer muda Windy Setiadi. Film fesyen ini akan dipresentasikan pada 10 Maret 2021 lewat kanal YouTube dan akun Instagram resmi Era Soekamto.

Peluncuran virtualnya diadakan lewat platform Zoom pada 27 Februari lalu, diawali bincang-bincang "Mindful living, Nusantara Wisdom & Legacy" oleh Era bersama Nina Akbar Tanjung Atillah Soeryadjaya.

Baca juga: Era Soekamto:Batik tulis lestarikan perajin

Baca juga: Tips memilih batik untuk pernikahan

Baca juga: Ikatan Perancang Mode Indonesia hadirkan tema Traverse

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021