Hong Kong (ANTARA) - Pejabat tinggi Hong Kong pada Senin mengatakan bahwa program vaksin COVID-19 kota itu akan diperluas untuk mencakup lebih banyak kelompok prioritas, termasuk guru, supir taksi, dan pekerja pengiriman.

Perluasan program vaksinasi itu dilakukan pemerintah Hong Kong karena kekhawatiran tumbuh atas serangkaian reaksi merugikan setelah pelaksanaan vaksinasi.

Setidaknya dua orang meninggal dan beberapa jatuh sakit parah setelah menerima suntikan vaksin Sinovac China. Pemerintah Hong Kong mengatakan masih menilai penyebab insiden itu dan kemungkinan kaitannya dengan vaksin. Pemerintah mengatakan akan melaporkan temuan secepat mungkin.

Sekitar 93.000 orang telah divaksin sejak peluncuran vaksinasi publik dimulai di Hong Kong pada 26 Februari.

"Peristiwa buruk yang serius ini menjadi perhatian kami," kata Sophia Chan, kepala dinas kesehatan Hong Kong, dalam acara jumpa pers pada Senin.

"Kami masih belum yakin apakah (insiden) itu terkait dengan vaksin. Begitu kami memiliki informasi atau kesimpulan, kami akan melaporkan detailnya kepada publik," ujar Chan.

Pemesanan untuk vaksinasi telah menurun dalam beberapa hari terakhir, menurut data pemerintah. 

Data pemerintah menunjukkan bahwa sekitar 4.900 orang melakukan pemesanan pada 5 Maret untuk disuntik vaksin Sinovac. Jumlah itu turun dibandingkan dengan 12.300 orang pada 3 Maret.

Chan mengatakan orang yang tidak yakin tentang situasi medis mereka sendiri harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memesan dan menerima suntikan vaksin.

Hong Kong akan mulai memberikan vaksin COVID buatan Pfizer/BioNTech pekan ini. Hingga saat ini, vaksin Sinovac menjadi satu-satunya pilihan yang tersedia.

Patrick Nip, kepala dinas layanan sipil Hong Kong, yang berbicara pada konferensi pers yang sama, mengatakan tujuh kelompok preferensial tambahan akan diizinkan untuk mengajukan suntikan vaksin, termasuk mereka yang bekerja di katering, pasar swalayan dan toko serba ada, juga kalangan pekerja transportasi umum seperti supir bus.

Untuk mencoba meredakan ketakutan, kepala sekretariat pemerintah Hong Kong Matthew Cheung menulis di blognya pada Minggu (7/3). Ia menyebutkan bahwa pemerintah akan melakukan "pekerjaan yang baik dalam memantau vaksinasi dan menanggapi kekhawatiran masyarakat untuk melindungi kesehatan masyarakat dan menjaga ketenangan pikiran warga".

Sumber: Reuters

Baca juga: Lansia di Hong Kong meninggal setelah disuntik vaksin Sinovac

Baca juga: Pemimpin Hong Kong serukan warganya datangi pusat vaksinasi COVID-19

Baca juga: Kepala Eksekutif Hong Kong divaksin Sinovac


 

Vaksin Sinovac diyakini aman bagi lansia dengan beberapa catatan

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021