Paris (ANTARA) - Perdana Menteri Prancis Jean Castex pada Jumat (12/3) mengatakan bahwa situasi COVID-19 di kawasan Paris sangat genting dan otoritas siap mengambil langkah baru, tanpa mengumumkan pembatasan jam malam yang lebih ketat atau penguncian lokal.

Meski kasus COVID-19 melonjak, pemerintah Presiden Emmanuel Macron hingga saat ini belum menyatakan penguncian nasional lanjutan dan lebih memilih memperketat penguncian lokal di kota terdampak parah pandemi seperti Nice dan Duunkirk.

"Saya meminta semua masyarakat, dan terutama warga ibu kota, agar sangat berhati-hati, menggunakan masker dan mematuhi aturan jaga jarak sosial. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan terhadap sistem rumah sakit," kata Castex saat kunjungan ke salah satu rumah sakit.

Pada Jumat jumlah pasien COVID-19 ICU di Prancis mencapai 4.000 untuk pertama kalinya sejak 26 November, dengan hampir 1.100 pasien ICU di kawasan Paris saja.

Di Paris dan kawasan sekitar, pengelola layanan kesehatan menyebutkan bahwa ICU hampir kewalahan.

Catex mengatakan di kawasan Ile-de-France di sekitar Paris kampanye vaksinasi akan dipercepat akhir pekan ini, dengan pengiriman 25.000 dosis tambahan.

Program vaksinasi Prancis mengalami penundaan logistik dan masalah pengiriman dari pihak produsen. Namun Castex menuturkan kampanye vaksinasi dipercepat dengan 329.326 dosis diberikan pada Jumat, rekor baru.
Baca juga: Prancis akan pertahankan jam malam, pembatasan COVID-19
Baca juga: Kasus COVID-19 Prancis naik, jumlah pasien perawatan intensif turun


Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021