Kalau elu-elu pada engga doain gua, gua punya santri yang doain.
Cibinong, Bogor (ANTARA) - Almarhum Ramdhan Effendi atau biasa disapa Anton Medan sudah menyiapkan makam di kediamannya, kompleks Pesantren At-Taibin, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sejak 2005.

"Bangunan ini (makam) sudah dibangun sejak lama, selesainya pada tahun 2005," ujar putra keenamnya, Delly Viki Ramdani, di rumah duka, Senin.

Makam seluas 4 meter x 4 meter dengan atap tiga tingkat berwarna hijau tua itu bertempat di samping Masjid Tan Kok Liong.

Delly mengatakan bahwa ayahnya berharap selalu mendapatkan doa dari para santrinya ketika jenazahnya dikebumikan di lingkungan pesantren.

Baca juga: Anton Medan tutup usia di Cibinong Bogor

"Alasannya, kalau elu-elu pada engga doain gua, gua punya santri yang doain," ujar Delly menirukan pesan almarhum.

Menurut dia, pemilik nama tionghoa Tan Hok Liang itu akan dimakamkan esok hari sambil menunggu anak-anaknya dan para kerabat bertakziah ke rumah duka.

"Masih menunggu saudara-saudara saya, jadi belum ditentukan jam pemakamannya," kata Delly.

Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) itu wafat pada usia ke-63 dalam kondisi menderita penyakit diabetes.

Anton Medan meninggal dunia sekitar pukul 14.30 WIB di kediamannya.

Delly mengatakan bahwa ayahnya sempat terjatuh dari tempat tidur beberapa hari terakhir yang membuat kondisi tubuhnya menjadi terpuruk.

Baca juga: Anton Medan pilih dzikir dibanding demo Ahok

 

Pewarta: M. Fikri Setiawan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021