Sampang (ANTARA News) - Aksi mengutuk serangan oleh tentara Israel terhadap kapal misi kemanusiaan Mavi Marmara hingga kini terus berlangsung di Madura.

Puluhan wartawan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, berunjuk rasa mengutuk serangan tentara Israel, Rabu.

Mereka berunjuk rasa secara bersama-sama di depan kantor DPRD setempat dengan menggelar orasi dan membentangkan sejumlah poster dan spanduk yang isinya mengutuk kebrutalan tentara Israel.

Menurut korlap aksi Muhammad Fuadi, aksi solidaritas ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap penyerangan dan penahanan relawan kemanusian oleh tentara Zionis, Israel.

"Kami menilai serangan tentara Israel ini merupakan pelanggaran HAM berat dan harus ditindak tegas," kata Fuadi yang juga wartawan JTV di wilayah Kabupaten Sampang ini dalam orasinya.

Mereka juga minta pemerintah Indonesia supaya mengutuk atas kebiadaban Israel.

Juru bicara DPRD Sampang Abdus Salam menyatakan, semua negara hendaknya bersatu padu memboikot terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Israel.

"Pelanggaran dan perang sengketa antara Israel dan Palestina bukan lagi persoalan agama, namun sudah menjadi pelanggaran kemanusiaan," tutur Abdus Salam.

Usai berunjuk rasa, para wartawan dan anggota DPRD Sampang ini selanjutnya melakukan aktivitasnya masing-masing.

Serangan tentara Israel ke kapal misi kemanusiaan Palestina, Mavi Marmara dikabarkan telah menewaskan 19 orang dan melukai 50 lainnya. Kapal mengangkut 10 ribu ton bahan bantuan ke Palestina.

Sebanyak 12 warga negara Indonesia berada di kapal itu. Hingga kini, kapal Mavi Marmara digiring tentara Israel ke Ashdod. Korban luka dan tewas sudah dibawa ke Rumah Sakit Haifa.

Pada Selasa (1/6) kemarin unjuk rasa mengutuk serangan tentara Israel terhadap kapan bantuan kemanusiaan Mavi Marmara, juga digelar oleh puluhan wartawan Pamekasan dan aktivis mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). (ZIZ/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010