Jakarta (ANTARA News) - Henry Yosodiningrat, pengacara mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Susno Duadji, mendaftarkan diri menjadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Henry mendaftarkan diri dengan menyerahkan berkas yang sudah dinyatakan lengkap oleh petugas pendaftaran di sekretariat Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu.

"Pendaftaran saya ini adalah bentuk pengorbanan," kata Henry kepada wartawan setelah menyerahkan berkas pendaftaran.

Pengorbanan yang dia maksud adalah penurunan penghasilan, mengurangi pergaulan, dan menambah jam kerja.

Henry berjanji akan memperjuangkan pemberantasan korupsi yang lebih maksimal jika terpilih menjadi pimpinan KPK.

"Cita-cita saya adalah Indonesia akan bebas korupsi pada 2020," kata Henry.

Henry adalah salah satu dari 20 orang yang berkas pendaftarannya dinyatakan lengkap dan diterima oleh panitia seleksi.

Selain itu OC Kaligis, Yusuf Asyid, dan Pangihutan Nasution. Ketiganya adalah pengacara. Kemudian purnawirawan TNI AD Mayjen Kivlan Zein, pegawai negeri Madju Dharyanto dan pensiunan PT Pertamina Mahdhie Hamdi.

Kemudian, praktisi perbankan Hertanto Cahyosuryo, purnawirawan Polri Budi Setiawan, advokat Farhat Abbas, dosen Seminari Teologi Internasional Harvest Stevanus Wiji Suratno, dan mantan Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol. Weni Warouw.

Kemudian, advokat Alam P. Simamora, hakim Pengadilan Tinggi Bengkulu Antono Rustono, hakim Pengadilan Negri klas 1 A Bengkulu Binsar Gultom, pegawai Kementerian Hukum dan HAM Suratin Eko, serta dua pegawai negeri sipil, yaitu Raja P. Nasution dan Mujiyono.

Selain itu juga ada advokat Cacang S. Murtado dan advokat yang juga purnawirawan polisi Brigjen Pol. (purn) Parasian Simanungkalit.

Hingga hari kelima pendaftaran calon pimpinan KPK, ada sekira 165 orang telah mendatangi sekretariat panitia seleksi.

Sebagian besar dari mereka datang untuk menanyakan informasi seleksi calon pimpinan KPK.

Panitia akan membuka pendaftaran sampai 14 Juni 2010.

Panitia Seleksi akan mencari dua calon pimpinan KPK.

Kedua calon itu nantinya akan dilaporkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diteruskan ke DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan.

Setelah itu, DPR akan memilih satu orang untuk dilantik menjadi pimpinan KPK.

(T.F008/S027/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010