Jakarta (ANTARA News) - Indonesia berpotensi menjadi "pemain utama " dalam bisnis produk kaca di tingkat dunia karena telah menguasai teknologi di bidang tersebut, kata Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia, Yustinus H. Gunawan di Jakarta, Rabu.

"Produksi kaca Indonesia pertahun mencapai 1,4 juta ton dan 35-40 persen untuk pasar ekspor, sisanya diserap pasar lokal. Jumlah produksi dan ekspor kaca ini bisa ditingkatkan asalkan ada dukungan pemerintah," kata Yustinus.

Dia menjelaskan bahwa dalam hal teknologi pembuatan kaca, Indonesia telah berada di depan di antara negara-negara produsen kaca dunia, terutama dalam hal teknologi pembuatan kaca untuk produk otomotif.

Dia menjelaskan bahwa pasar ekspor Indonesia antara lain Jepang, negara-negara Asean, Australia, dan Selandia Baru.

"Salah satu kompetitor kuat Indonesia untuk produksi kaca di dunia adalah China. Namun produk kaca Indonesia sendiri tetap bisa menembus pasar China karena mereka tidak memproduksi kaca otomotif," kata Yustinus.

Dikemukakan bahwa Indonesia berpotensi untuk menjadi salah satu produsen kaca terbesar dunia , sekaligus meningkatkan nilai ekspor kaca, asalkan terdapat dukungan pemerintah untuk penguatan pasar dalam negeri.

Menurut dia, pemerintah harus membantu memperkuat pasar dalam negeri sehingga jumlah produksi kaca dapat ditingkatkan dan harga bisa menjadi lebih murah.

"Karena itu, kita butuh dukungan pemerintah agar masyarakat serta instansi pemerintah mau menggunakan produks kaca, misalkan untuk konstruksi bangunan-bangunan serta penggunaan listrik yang dihasilkan dari teknologi solar (matahari)," kata dia.

Pada kesempatan sama, Direktur Exhibition for Conference and Exhibition Service dari Singapura, Steven Tan, menjelaskan bahwa pihaknya akan menggelar acara pameran perdagangan "Glasstech Asia 2010" yang akan berlangsung di Singapura dari tanggal 29 Juni - 1 Juli 2010.

Dikatakan bahwa pameran perdagangan industri kaca tersebut akan menampilkan teknologi terbaru di bidang kaca dengan jumlah partisipan sebanyak 150 delegasi dari 30 negara.

"Diharapkan pameran ini akan dihadiri sekitar 7.000 pengunjung dengan nilai transaksi lebih dari pameran sebelumnya tahun 2008 di Ho Chi Minh City, Vietnam, yang mencapai 80 miliar dolar AS," kata Steven Tan.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Kaca Singapura, Gan Chee Siong, mengatakanbahwa para partisipan dari kalangan industri kaca maupun pengunjung pameran akan mendapat manfaat besar dengan hadir pada acara tersebut.

"Mereka akan mendapatkan kesempatan baik untuk memperluas jaringan usaha mereka melalui pertemuan dan hubungan bisnis dengan orang-orang tepat dari kawasan Asia dan luar Asia," kata Gan.(*)
(Ant/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010