Los Angeles (ANTARA News) - Aktor dan pejuang lingkungan Robert Redford terusik oleh krisis tumpahan minyak AS dengan menyerang kampanye pro lingkungan dari perusahaan lingkungan energi raksasa dan menuduh mereka menggunakan uang untuk mempengaruhi budak-budaknya di Kongres.

Dalam video YouTube berdurasi lima menit dan diproduksi National Resources Defense Council (NRDC), Redford menyebut tumpahan minyak terbesar dalam sejarah AS itu harus menjadi pelajaran bagi warga Amerika untuk tidak menggantungkan diri pada minyak dan mengembangkan energi alternatif seperti angin dan matahari.

"Saya kira inilah masanya bagi orang Amerika untuk mengalihkan penghidupannya dan berkata ayo hentikan ini dan mari melangkah ke kebijakan energi bersih," kata bintang "Out of Africa" itu.

Redford, 73, mengaku muak dengan kampanye iklan "hijau" BP dan slogan "Human Energy" dari Chevron.

Dalam video berisi foto-foto dan cuplikan berita TV mengenai minyak tumpah selama enam pekan di Teluk Meksiko, sutradara peraih Oscar ini menuduh perusahaan-perusahaan minyak raksasa berkolusi dengan para politisi AS.

Dia mendesak warga AS untuk berhenti mendengarkan propaganda perusahaan-perusashaan minyak dan badut-badutnya di Kongres.

Video ini dirilis setelah BP mulai menarik sekitar 19.000 barel minyak per hari yang menutup lautan sejak 20 April.

Raksasa minyak dari Inggris itu mengatakan tidak bisa menghentikan tumpahan minyak sampai Agustus.

Tumpahan minyak telah memenuhi lepas pantai Louisiana, Mississippi dan Alabama sehingga memaksa sejumlah situs pemancingan ditutup, disamping telah membunuh ratusan burung, kura-kura dan lumba-lumba.

Tumpahan minyak juga mulai mencemari pantai Florida Jumat.

Redford, yang ayahnya bekerja sebagai akuntan pada raksasa minyak Standard Oil mengaku pernah bekerja di kilang minyak semasa remaja.

"Bahkan pada usia 16, minyak telah mengganggu saya karena saya melihat apa yang terjadi di sana adalah propaganda perusahaan minyak, dan para pelobi yang disewa mereka."

Redford adalah seorang dari sedikit selibritis Hollywood yang bersuara keras terhadap krisis yang sudah berlangsung enam pekan itu.

Minggu ini sutradara "Titanic" dan "Avatar" sekaligus penyelam bawah laut James Cameron menggambarkan orang-orang dungu tengah melakukan pekerjaan sia-sia dalam memgatasi tumpahan minyak.

Cameron yang ikut mengembangkan wahana bawah laut berkendali jarak jauh  untuk film dokumenter tentang reruntuhan "Titanic", menyebut BP telah mengabaikan tawaran bantuannya. (*)

Reuters/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010