Mamuju (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat, Nahar Nasada, mengklarifikasi berita tentang penyanderaan dirinya yang dilakukan ratusan massa pasangan calon independen yang dinyatakan tidak lolos sebagai peserta Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Mamuju.

"Sebenarnya saya tidak disandera, media saja yang melebih-lebihkan sehingga saya seperti dalam kondisi disandera oleh massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati independen, Muhaimin Faisal dan Kalvin Kalambo (Minal-Kalam)," kata Nahar usai pengambilan nomor urut peserta pilkada kabupaten setempat di Mamuju, Sabtu.

Nahar Nasada selaku Ketua KPU Provinsi Sulbar menjadi penanggung jawab KPU Kabupaten Mamuju setelah lima anggota KPU kabupaten setempat dipecat karena menjadi terdakwa kasus penggelembungan suara pemilu legislatif.

Nahar mengakui kalau dirinya memang berada di kantor KPU Kabupaten Mamuju yang terletak di Jalan K.S. Tubun Mamuju sejak Rabu (2/6) petang pukul 16.30 WITA hingga Kamis (3/6) pagi sekitar pukul 07.30 WITA, atau selama 15 jam berada dalam kepungan ratusan massa pendukung Minal Kalam yang mengenakan ikat kepala berwarna putih.

Massa calon independen tersebut, kata dia, mengepung dan menduduki KPU Kabupaten Mamuju sejak Rabu (2/6) siang sekitar pukul 13.00 WITA. Mereka protes karena calon dukungan mereka dinyatakan oleh KPU Kabupaten Mamuju tidak lolos sehingga tidak berhak menjadi peserta pilkada.

Namun, kata dia, dirinya pada saat itu merasa dalam posisi tidak disandera. Pada saat itu, menurut pengakuannya, dirinya dengan calon perseorangan itu membicarakan perihal tidak lolosnya mereka sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati setempat.

"Jadi, saya sebenarnya tidak disandera, tetapi hanya berusaha melakukan pembicaraan dan memberikan penjelasan mengapa mereka (pasangan calon perseorangan, red.) tidak lolos," katanya menandaskan.

Menurut dia, proses yang dianggap penyanderaan terhadap dirinya selesai setelah antara KPU Kabupaten Mamuju dan calon independen saling memahami mengenai tidak lolosnya mereka dalam pilkada.

"Jadi, jangan sampai ada anggapan pelaksanaan Pilkada Mamuju tidak aman karena saya disandera pasangan calon independen, padahal sebenarnya tidak ada masalah. Semuanya masih berlansung aman dan kondusif," katanya.

Ia kemudian menegaskan kembali, "Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mamuju hanya memberi penjelasan mengenai tidak lolosnya calon independen."

Oleh karena itu, dia meminta media tidak membesar-besarkan setiap masalah pada pelaksanaan Pilkada Mamuju. "Karena sesungguhnya masih bisa diselesaikan. Dan, kami berharap pelaksanaan Pilkada Mamuju dapat berlansung aman dan terkendali," katanya. (MFH/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010