Lanmo, Aceh Jaya (ANTARA News) - Transportasi darat Banda Aceh-Calang, Kabupaten Aceh Jaya, dilaporkan "lumpuh" akibat sebuah jembatan terendam banjir dan tidak beroperasinya dua rakit penyeberangan di kawasan Lamno.

Wartawan ANTARA, News Minggu, melaporkan sebuah jembatan di Gampong (Desa) Lamdurian, Kecamatan Jaya Lamno terendam akibat meluapnya air Sungai Babah Krueng di daerah tersebut.

Puluhan armada angkutan umum dan mobil pribadi, baik dari arah Banda Aceh maupun Calang, terjebak di lintasan jalan di antara jembatan yang terendam itu.

Air sungai meluap  karena hujan mengguyur wilayah itu sejak Sabtu (5/6). Ratusan penumpang terpaksa menunda untuk melanjutkan perjalanannya hingga beberapa jam.

"Seharusnya saya sudah berada kembali di kampung halaman di Kota Banda Aceh, Sabtu (5/6) malam usai perjalanan dinas ke Kota Meulaboh, Aceh Barat," kata Munawar, salah seorang PNS Sekretariat Provinsi Aceh.

Karena tidak bisa melanjutkan perjalanannya, Munawar bersama keluarganya terpaksa bermalam di meunasah (mushala) Cot Dulang.

Sabirin (24), penduduk Gampong Cot Dulang, Lamno, menduga bahwa keadaan baru akan normal kembali jika hujan tidak mengguyur pada siang ini (Minggu, 6/6).

Sementara itu, dua buah rakit di kawasan Lambeuso Lamno, yang biasanya digunakan untuk menyeberangkan kendaraan bermotor, juga tidak beroperasi karena arus sungai kencang.

Akibatnya, puluhan unit kendaraan bermotor terpaksa antre di beberapa titik di kawasan Lamno.

"Kami perkirakan air sungai akan surut sekitar pukul 12.00 WIB Minggu (6/6). Itu kalau tidak ada hujan di hulu," kata Taufik, pemuda setempat.

Lumpuhnya lintasan darat Banda Aceh-Calang itu dimanfaatkan penduduk setempat dengan menjual aneka makanan dan minuman ringan di lokasi antrean kendaraan tersebut. (A042/P004)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010