"Kewaspadaan ini penting karena teroris biasanya bekerja dengan jaringan yang kuat dan cepat," katanya.
Kupang (ANTARA) - Komisariat Daerah (Komda) Pemuda Katolik Nusa Tenggara Timur mengajak warga NTT tidak terprovokasi dengan peristiwa bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu pagi.

"Teroris tidak bertindak untuk dan atas nama agama tertentu. Jangan mudah terprovokasi untuk memecah belah kerukunan antarumat bergama termasuk di NTT," kata Ketua Komda NTT Agustinus Payong Boli kepada Antara di Kupang, Minggu, menyikapi kasus bom bunuh diri di Makassar.

Pihaknya menyatakan prihatin dan dukacita kepada para korban teror bom yang bertepatan dengan hari Minggu Palma sebagai bagian dari perayaan Pekan Suci Paskah.

Pihaknya mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri yang sangat keji itu. Untuk itu Komda Pemuda Katolik NTT mendesak aparat berwenang khususnya Polri agar segera mengungkap pelaku dan dalang aksi teror tersebut.

Selain itu bekerja lebih keras lagi untuk mencegah terjadinya aksi teror serupa dikemudian hari di berbagai wilayah termasuk di NTT.

Agustinus mengatakan telah menginstruksikan kepada seluruh pengurus dan anggota agar meningkatkan kewaspadaan dan berkoordinasi dengan pimpinan gereja, pemerintah, dan aparat keamanan sampai di tingkat desa/kelurahan.

"Kewaspadaan ini penting karena teroris biasanya bekerja dengan jaringan yang kuat dan cepat," katanya.

Ia juga mengimbau umat atau warga NTT agar tidak takut dan tetap menjaga ketenangan selama melaksanakan kegiatan ibadah.

"Marilah kita tetap menjaga situasi agar tetap kondusif dan mendoakan kesembuhan para korban yang masih dirawat serta mendoakan pelaku aksi teror bom bunuh diri tersebut," katanya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021