Dhaka (ANTARA News/Reuters) - Bangladesh telah mencabut larangan laman jejaring sosial Facebook setelah pihaknya membuang muatan "yang tak bisa disetujui" mengenai Nabi Muhammad SAW dan para pemimpin politik negara itu, kata badan peraturan telekomunikasi Ahad.

Facebook pekan lalu ditutup setelah menyiarkan karikatur Nabi Muhammad SAW yang menyakiti perasaan keagamaan negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

"Larangan Facebook telah dicabut Sabtu malam setelah pihak yang berwenang membuang konten yang tak bisa disetujui dari laman itu," kata seorang pejabat senior Komisi Pengawasan Telekomunikasi Bangladesh.

Facebook dilarang oleh satu pengadilan di Pakistan, yang juga sebagian besar penduduknya Muslim, karena menggelar lomba menggambar Nabi Muhammad SAW secara online, namun belum ditutup pekan lalu.

Ratusan pemrotes berunjuk rasa di Dhaka menuntut tindakan terhadap Facebook, sementara itu para penggunanya mengatakan, pemerintah harus menutup jaringan khusus tidak menutup seluruh laman itu.

Seorang pria ditahan di Dhaka karena memuat gambar "yang membuat marah" para pemimpin politik negara itu, termasuk Perdana Menteri Sheikh Hasina, dan pemimpin oposisi Begum Khaleda Zia.

Facebook menjadi sangat populer di kalangan warga Bangladesh, terutama orang-orang muda berpendidikan tinggi.

Publikasi kartun Nabi Muhammad di surat kabar-surat kabar Denmark pada 2005 memicu aksi protes yang menelan korban di beberapa negara Muslim.

Sekitar 50 orang tewas pada demonstrasi sepanjang 2006 berkaitan dengan pemuatan kartun tersebut.

Penggambaran Nabi Muhammad dianggap tidak Islami dan penghinaan bagi ummat Islam. (AK/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010