Jakarta (ANTARA News) - Sektor perdagangan merupakan bagian sangat penting bagi semua ekonomi agar dapat keluar dari situasi krisis dunia dan mendorong pertumbuhan serta menciptakan lapangan kerja, demikian kesepakatan para menteri perdagangan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik.

"Para menteri perdagangan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) sependapat bahwa perdagangan merupakan sektor yang sangat penting bagi semua ekonomi untuk dapat keluar dari situasi krisis dunia dan mendorong pertumbuhan serta menciptakan lapangan kerja," kata Mendag Mari Elka Pangestu dalam keterangan pers yang diterima, di Jakarta, Minggu.

Hal tersebut dikemukakan Mari saat dirinya pada 5-6 Juni 2010 menghadiri pertemuan tahunan para menteri perdagangan anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Sapporo, Jepang.

Pertemuan yang berlangsung selama dua hari ini digelar di bawah tema utama APEC tahun 2010, yakni Tantangan dan Aksimenggambarkan tekad melakukan perubahan mengikuti tuntutan perkembangan dunia dan memastikan adanya tindakan nyata agar APEC berperan sentral dalam proses perubahan regional bahkan dunia.

Mari mengatakan, untuk itu para mendag sepakat bahwa APEC, yang mewakili lebih dari separuh perdagangan dunia, harus ikut memberikan dorongan politik untuk menjembatani perbedaan yang masih menghambat kemajuan Agenda Pembangunan Perundingan Doha Development Agenda (DDA).

Mari Pangestu menegaskan, sebagai kerjasama regional yang terus berkembang dan memainkan peran kunci dalam perdagangan global, APEC memiliki tanggung jawab sekaligus kepentingan strategis terhadap keberhasilan Perundingan Doha.

Hanya dengan mengembangkan perdagangan maka kita dapat memutar roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan.

"Dengan kata lain, perdagangan merupakan stimulus untuk dapat bertahan di masa krisis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di saat kondisi mulai normal kembali," katanya.

Pendapatan Bruto Riil (GDP) APEC terus mengalami peningkatan dan menyumbang 62 persen pertumbuhan dunia dalam periode 1994-2008. GDP riil APEC sendiri meningkat 54 persen selama periode 1994-2008, sementara GDP per kapita APEC meningkat 37 persen pada periode yang sama dan melampaui pertumbuhan GDP per kapita dunia.

Data yang tersedia juga menunjukkan bahwa kegiatan ekspor dan impor ekonomi APEC mengalami peningkatan signifikan dalam periode 1994-2007 sebesar 211 persen, yakni dari US$ dua triliun dolar AS menjadi US$ 6,2 triliun dolar AS.

Demikian pula impor dalam periode yang sama, mengalami peningkatan sekitar 211 persen yakni dari 2,1 triliun dolar AS menjadi 6,5 triliun dolar AS.

Angka ini menunjukkan terjadinya peningkatan kegiatan ekspor dan impor di lingkungan APEC, baik ke dan dari APEC maupun non-APEC, dan ditunjang oleh data kegiatan Investasi Asing Langsung ( FDI) yang juga meningkat.

Untuk periode 1994-2007, FDI yang masuk ke kawasan APEC tumbuh rata-rata 13 persen per tahun dan mencapai nilai 791 miliar dolar ASpada tahun 2008. Sementara itu FDI yang keluar dari kawasan APEC tumbuh rata-rata 12,7 persen per tahun dan mencapai nilai 782 miliar dolar AS pada tahun 2008. (Ant/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010