Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan 179 penghargaan lingkungan hidup dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diselenggarakan di Istana Negara Jakarta, Selasa.

Penghargaan yang diberikan antara lain penghargaan Kalpataru untuk perorangan dan kelompok masyarakat, penghargaan Adipura kepada 140 kabupaten dan kota serta penghargaan Adiwiyata Mandiri 2010 kepada 25 sekolah.

Penghargaan diberikan langsung oleh Presiden Yudhoyono yang didampingi Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta kepada masing-masing penerima penghargaan.

Gusti Muhammad Hatta dalam kesempatan itu mengatakantema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini adalah "many species one planet one future" atau "keanekaragaman hayati masa depan hidup kita".

Tema itu menurut Gusti sangat krusial bagi Indonesia karena masih terjadi pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berlebihan sehingga mengancam tatanan dan fungsi ekosistem.

Keanekaragaman hayati, lanjutnya merupakan unsur pembentuk kelestarian lingkungan hidup yang berfungsi sebagai penopang utama kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia.

Dikatakan Gusti, pemanfaatan hasil kekayaan bumi menjadi tanggungjawab seluruh umat manusia melewati batas daerah dan negara.

Penghargaan Kalpataru untuk kategori perintis lingkungan diberikan kepada beberapa orang yaitu Djohan Riduan Hasan dari kelurahan Girimaya, Kecamatan Bukit Intan, Pangkal Pinang provinsi Bangka Belitung yang mengelola lahan kritis paska tambang timah.

Kemudian kepada Mateus Bere Bau dari desa Kewar kecamatan Lamaknen, kabupaten Belu provinsi NTT yang selama 35 tahun menanam dan memelihara pohon pada lahan kering berbatu.

Penerima lainnya adalah Mahyidin dari kelurahan Aneuk Laot, kecamatan Sukakarya Sabang Aceh yang membantu pemulihan kerusakan hutan bakau, dan Kholifah dari desa Kedung Ringin, kecamatan Beji kabupaten Pasuruan Jatim, yang sejak tahun 1999 merintis pertanian organik, melalui pengembangan pupuk dan biopestisida.

Penghargaan juga diberikan kepada Ujang Solikhin, yang disebut sebagai Jenderal arang briket dari desa Kertasari kecamatan Ciamis Jabar, yang merupakan tentara aktif TNI AD dan berhasil memanfaatkan sampah menjadi energi alternatif berupa briket arang organik sebagai bahan pengganti minyak tanah.
(D012*G003/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010