Medan (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Sumatera Utara menyatakan kekecewaannya atas keputusan Maulana Pohan mendukung pasangan Sofyan Tan/Nelly Armayanti pada pilkada Kota Medan putaran kedua.

"Kita sangat kecewa dengan keputusan Pak Maulana. Seharusnya, sebelum menentukan sikap beliau berkoordinasi dulu dengan kita," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sumut H Kamaluddin Harahap di Medan, Rabu (9/6) malam.

PAN bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Patriot mengusung pasangan Maulana Pohan/Ahmad Arif pada pilkada Kota Medan putaran pertama yang berlangsung 12 Mei 2010.

Dari 10 pasangan calon peserta pilkada putaran pertama, pasangan Maulana/Arif hanya meraih 76.351 suara atau sekitar 11,25 persen dari suara sah dan berada di posisi kelima.

KPU Medan kemudian menetapkan pasangan Rahudman Harahap/Dzulmi Eldin dan pasangan Sofyan Tan/Nelly Armayanti maju ke putaran kedua yang akan berlangsung 19 Juni 2010. Rahudman/Eldin memperoleh 150.671 suara (22,20 persen), sementara Sofyan/Nelly 140.676 suara (20,72 persen).

Karena pasangan yang didukung kalah, PAN kemudian mengarahkan dukungan kepada Rahudman/Eldin pada pilkada putaran kedua. Keputusan itu diambil melalui rapat Pengurus Harian DPW PAN Sumut, 25 Mei 2010.

Meski PAN telah memutuskan arah dukungan, namun Maulana Pohan justru "menyeberang" ke kubu Sofyan Tan/Nelly Armayanti. "Tentu kita kecewa. Seharusnya Pak Maulana berbesar hati kepada PAN yang telah mengusungnya pada putaran pertama," kata Kamaluddin Harahap.

Terkait dukungan Maulana Pohan kepada pasangan Sofyan/Nelly, DPW PAN Sumut berencana melaporkannya ke DPP PAN.

Kamaluddin yang juga Wakil Sekjen DPP PAN menilai sikap yang diambil Maulana Pohan kurang terpuji, apalagi yang bersangkutan juga membawa-bawa elemen masyarakat yang mendukung dirinya pada putaran pertama untuk mengalihkan dukungan ke Sofyan/Nelly.

"Jadi saya kira itu sikap kurang terpuji," ujar Wakil Ketua DPRD Sumut itu. (Ant/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010