Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar implementasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011 mendatang harus efisien dan tepat dimulai dengan penyusunan yang hati-hati dan teliti.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat membuka sidang kabinet di Kantor Presiden Jakarta, Kamis siang membahas masalah ekonomi yang dihadiri Wakil Presiden Boediono dan seluruh menteri kabinet.

"Saya ingatkan harus tepat sasaran, alhamdulillah semakin besar karena GDP dan penerimaan naik. tapi kenaikan ini tidak efektif manakala desain, struktur, alokasi dan distribusi tidak tepat, mari kita pastikan itu semua tepat," kata Presiden.

Presiden Yudhoyono kemudian memerintahkan Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa untuk memperhatikan hal tersebut dalam penyusunan RAPBN 2011 termasuk mendorong peningkatan pengeluaran pemerintah bukan mendorong biaya overhead.

"Saya minta pada Menkeu dan Menko Perekonomian agar ke depan kita hilangkan inefesiensi, kurangi overhead cost yang tidak semestinya. Kalau anggaran naik bukan yang diperbanyak overhead tapi spending expenditure sehingga menggerakkan ekonomi," tegasnya.

Kepala Negara juga mengingatkan agar APBN 2011 berorientasi pada keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan serta tidak berorientasi defisit budget.

"Cara berpikir kita pada balance budget, jangan mematok pada angka defisit yang besar. Akibat krisis global sejumlah negara lakukan counter cycle ekonomi dengan defitit besar, namun karena normal maka harus balance dan prudent," kata Presiden.
(P008*D013/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010