Timika (ANTARA News) - Dua kelompok warga di Kwamki Lama, Timika, Papua, Minggu siang kembali terlibat aksi saling serang dengan menggunakan panah, namun insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka.

Sejumlah saksi di lokasi kejadian menyebutkan aksi saling serang antardua kelompok warga itu dipicu oleh penyerangan terhadap Simion Owame (28) warga Tuni Kama oleh sekelompok warga dari Jalan Mambruk II.

Mengetahui ada warganya diserang, massa dari kawasan Tuni Kama lalu bergerak untuk menyerang warga Jalan Mambruk II. Pertikaian terbuka kedua kelompok warga berlangsung setengah jam hingga dihentikan oleh aparat kepolisian dari Polres Mimika dan Polsek Mimika Baru.

Eko Kiwak, warga Tuni Kama meminta Kapolsek Mimika Baru AKP Lang Gia memberikan izin waktu satu hingga dua hari bagi kedua kelompok untuk bertikai secara terbuka.

"Daripada perang sembunyi-sembunyi, kami minta izin pihak kepolisian beri waktu satu sampai dua hari agar kami berperang supaya semua orang puas," pinta Kiwak.

Permintaan tersebut ditampik Lang Gia, bahkan untuk mencegah terjadinya aksi saling serang antardua kelompok warga maka anggota perintis Polres Mimika dan anggota Polsek Mimika Baru terus disiagakan di sekitar Kios Panjang Kwamki Lama.

Kapolres Mimika, AKBP Mochammad Sagi kepada ANTARA, Minggu, mengatakan situasi di Kwamki Lama sudah mampu dikendalikan dan polisi terus berjaga di Kios Panjang Kwamki Lama untuk mengantisipasi terjadinya bentrok lanjutan kedua kelompok.

"Penanganan sudah dilakukan oleh Polsek Mimika Baru dan situasi saat ini sudah dapat dikendalikan," kata Sagi.

Ia berharap, kedua kelompok warga di Kwamki Lama mengedepankan cara-cara damai untuk menyelesaikan persoalan diantara mereka sebagaimana surat pernyataan sikap yang telah ditandatangani oleh sejumlah tokoh dari kedua kelompok beberapa waktu lalu.

Sepanjang tahun ini, dua kelompok warga di Kwamki Lama yang terlibat bentrokan sejak 4 Januari hingga akhir Mei lalu telah dua kali menggelar upacara perdamaian yang ditandai dengan prosesi patah panah, panah ternak babi dan lain-lain.

Namun tak berselang beberapa waktu setelah mengikrarkan janji damai, warga dua kelompok di Kwamki Lama kembali terlibat aksi saling serang. (E015/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010