Cianjur (ANTARA News) - Petani Desa Sukamulya, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengeluhkan serangan hama wereng terhadap tanaman padi yang mereka tanam beberapa bulan lalu.

Kepala Urusan (Kaur) Pengairan Desa Sukamulya, Samsudin, di Cianjur, Minggu, mengatakan wajar jika banyak petani setempat mengeluhkan serangan hama itu karena tinggal beberapa minggu ke depan mereka memanennya.

Apalagi pada saat mereka menanam padi, lanjut dia, areal sawahnya mengalami kekeringan akibat tidak adanya irigasi desa yang memadai. "Sekarang, begitu mau dipanen, diserang hama wereng," ujarnya.

Ia mengemukakan petugas penyuluh lapangan (PPL) bidang pertanian jauh hari telah menyarankan para petani untuk menanam palawija memasuki musim kemarau ini.

"Padi yang terkena hama sebagian besar berada di lahan tadah hujan. Serangan hama itu, sudah kami laporkan kepada Dinas Pertanian Cianjur," katanya menandaskan.

Sementara itu, Ahmad (30), petani setempat, mengaku sedih karena dari 300 meter areal sawah miliknya yang ditanami padi terserang hama sehingga kemungkinan hanya dapat memanen 3 ton gabah kering.

"Biasanya dari tiga petak sawah itu dapat menghasilkan 10-12 ton gabah kering. Namun, kali ini kami perkirakan hanya 3 ton," katanya.

Harapan para petani, para PPL dan Dinas Pertanian Cianjur, dapat memberikan obat pembasmi hama agar petani tidak lagi merugi. Selain itu, mereka berharap pemerintah setempat membangun irigasi di kawasan tersebut.

"Beberapa waktu lalu, katanya pemerintah akan membangun irigasi, tetapi hingga sekarang belum terealisasi dengan alasan tidak ada tempatnya," kata Ahmad.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Cianjur, Rika Mustika, ketika dimintai konfirmasi ANTARA, Minggu, membenarkan bahwa tanaman padi di daerah itu terserang hama organisme pengganggu tanaman (OPT) menjelang panen tiba.

Ia menjelaskan bahwa intensitas serangan OPT terbilang variasi, mulai dari ringan hingga berat, sehingga akumulasi serangan OPT pada musim tanam 2009 dan 2010 hingga Maret lebih luas bila dibandingkan dengan areal yang terserang hama pada periode sebelumnya.

"Serangan OPT tersebar pada sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur, dengan intensitas serangan bervariasi. Saat ini kami masih berupaya melakukan antisipasi dan penanggulangannya," kata Rika. (FKR/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010