Kabul (ANTARA News/AFP) - Pejuang Taliban menewaskan lima polisi Afghanistan dan melukai dua lagi dalam serangan terhadap pos polisi di pinggiran kota tenggara, Ghazni, kata kepala polisi, Selasa.

Serangan malam di ibukota propinsi Ghazni itu mengalahkan ketujuh penjaga pos itu, kata wakil kepala polisi propinsi tersebut, Nawrooz Mehmoodi Ali, kepada kantor berita Prancis AFP.

Para pejuang lari dan dua polisi luka itu dibawa ke rumah sakit kota Ghazni, katanya.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan tujuh pejuang menewaskan ketujuh polisi di pos tersebut.

Pemerintah Afghanistan menguasai kota Ghazni dan pusat kabupaten, tapi pejuang mengendalikan sebagian besar desa terpencil di propinsi itu.

Dari sore hingga malam, Taliban secara mantap menguasai jalan utama Afghanistan selatan melalui propinsi Ghazni, tempat mereka memberhentikan dan menggeledah kendaraan.

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan perlawanan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001, karena menolak menyerahkan pemimpin Alqaida Osama bin Ladin, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di negara adidaya tersebut, yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.

Taliban menyerang pos polisi di Afghanistan tengah, menyulut pertempuran sehari pada Minggu, yang menewaskan delapan polisi, empat warga dan sembilan gerilyawan, kata gubernur.

Gerilyawan semula menyerang pos polisi pada tengah malam di kabupaten Kijran di propinsi Day Kundi, menewaskan dua polisi dan mencederai dua lagi, kata Gubernur Qurban Ali kepada AFP.

Bala bantuan kepolisian dikirim pada Minggu pagi untuk memperkuat pos polisi itu dan pertempuran dengan gerilyawan mulai meletus, katanya.

"Enam polisi dan empat warga setempat, yang membantu polisi dalam memerangi Taliban, tewas dan dua polisi luka," kata Ali.

Sembilan gerilyawan juga tewas sebelum rekan mereka lari dari wilayah itu, tambahnya.

Day Kundi adalah propinsi terpencil dan terkucil, yang jarang dilanda kekerasan Taliban jika dibandingkan dengan tetangganya, Uruzgan, dan propinsi selatan, Kandahar dan Helmand, tempat serangan terjadi hampir setiap hari.

Gerilyawan Taliban pada ahir pekan lalu menewaskan empat polisi Afghanistan dalam dua serangan terpisah di Afghanistan selatan.

Gerilyawan menyergap satu kendaraan polisi di kabupaten Khakrez, propinsi Kandahar. Dalam penyergapan itu, tiga polisi tewas dan seorang lagi luka, kata Gubernur Khakrez Abdul Qayoum kepada AFP.

Dalam kejadian terpisah, gerilyawan Taliban bersepeda motor menembak mati seorang polisi lain di kota Kandahar.

Tiga polisi tewas akibat mobil mereka terkena ledakan bom jalanan di propinsi Kunduz, Afghanistan utara, pada awal Juni, kata kementerian dalam negeri.

Di Kandahar, wilayah rohani Taliban, dua warga dan seorang polisi tewas akibat ledakan bom rakitan, yang ditujukan pada polisi, kata pemerintah propinsi.

Ledakan bom jalanan pada ahir Mei menghantam ronda polisi di propinsi terpencil Badakhshan, Afghanistan timurlaut, menewaskan tujuh polisi, kata pejabat.

Polisi itu tewas sesudah bom jalanan, yang sering digunakan Taliban, meledak dan mengenai kendaraan mereka, kata wakil gubernur Shams-ul Rahman Shams.(*)
(B002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010