Conakry (ANTARA News/Reuters) - Pasukan keamanan Guinea telah menangkap mantan kepala militer dan beberapa tentara berpangkat tinggi lain yang diduga bersekutu dengan bekas pemimpin junta Moussa Dadis Camara, kata sumber militer.

Negara Afrika barat itu akan mengadakan pemilihan presiden pada 27 Juni yang ditujukan untuk mengalihkan kekuasaan ke pemerintahan sipil, tapi yang pemerintah sementara katakan mungkin telah ditargetkan oleh tentara-tentara pro-Camara.

"Mereka ditahan di markas di Matam," kata sumber itu, yang minta jatidirinya tidak disebutkan. Sumber lain menyatakan bekas kepala militer Kolonel Oumar Sanoh dan wakilnya, Kolonel Abdoulaye Keita, termasuk di antara mereka yang ditangkap.

Para pejabat dalam pemerintah sementara tidak segera bersedia untuk berkomentar.

Guinea, pemasok aluminium, boksit dunia, telah dilanda krisis sejak kudeta militer akhir tahun lalu memenuhi kekosongan kekuasaan yang diakibatkan oleh meninggalnya Presiden Lansana Conte.

Camara mengambil pimpinan junta, tapi dalam beberapa bulan memancing kecaman luas setelah sejumlah pria bersenjata membunuh lebih dari 150 demonstran dari oposisi di satu stadion September lalu.

Ketika Camara ditembak oleh pembantunya sendiri dan diterbangkan ke luar negeri untuk perawatan, wakilnya dalam junta, Jenderal Skouba Konate, mengambil alih kekuasaan dan memperoleh dukungan sementara internasional dengan membentuk pemerintah sementara yang ditugasi untuk mengadakan pemilihan.

"Penangkapan-penangkapan itu dapat dianggap sebagai tindakan pencegahan sebelum pemilihan 27 Juni. Tampak jelas, pemerintah ingin menjamin pemilihan berlangsung secara damai," kata seorang pengamat poltik yang tak mau disebut namanya. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010