Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Uni Eropa (UE) berkomitmen meningkatkan komunikasi antar pebisnis untuk mendorong peningkatan ekspor dan investasi dua pihak di lima sektor prioritas.

"Kami ingin bisa mengidentifikasi peluang yang ada untuk peningkatan ekspor dan menarik investasi," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestudalam peluncuran forum Europe Union-Indonesia Bussiness Dialog (EIBD), di Jakarta, Rabu (16/6).

Forum yang digelar dalam bulan November 2010 itu diharapkan bisa memberi masukan kepada pemerintah dua pihak untuk mengatasi masalah yang menghambat peningkatan hubungan ekonomi.

Kegiatan tersebut telah digelar satu kali sebelumnya dan pada forum kali ini, kedua pihak telah membentuk sembilan kelompok kerja yang terdiri atas lima tim yang masing-masing fokus pada satu sektor prioritas dan empat tim untuk lintas sektoral.

Lima sektor yang akan dibahas adalah sektor medis dan farmasi dan sektor tekstil, pakaian dan alas kaki. Selain itu, juga dibentuk kelompok kerja di sektor otomotif dan mesin, sektor infrastruktur dan sektor makanan minuman.

Adapun tim lintas sektor akan membahas isu infrastruktur fisik dan jasa-jasa, hukum dan regulasi, isu-isu mendesak untuk pertumbuhan dan fasilitasi perdagangan.

Pada kesempatan itu, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Julian Wilson, menilai forum tersebut sangat penting untuk mendengarkan suara pebisnis Indonesia yang ingin ekspansi usahanya di Eropa maupun sebaliknya.

Selama ini, nilai perdagangan dua pihak tumbuh stabil sekitar 25 miliar dolar AS per tahun. Berdasarkan catatan, Indonesia selalu mengalami surplus perdagangan dengan ekspor yang melebihi 13 miliar dolar per tahunnya ke UE.

"Kita masih punya peluang besar untuk lebih meningkatkan perdagangan diantara kita," ujarnya.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Perancis (Indonesia French Chamber of Commerce and Industry/IFCCI), Alain Pierre Mignon, mengatakan Indonesia merupakan negara yang potensial bagi investasi perusahaan Perancis.

Namun, selama ini pengusaha Perancis kurang mendapatkan informasi yang tepat mengenai kondisi Indonesia. "Indonesia perlu memperbaiki citranya untuk bisa menarik pengusaha datang," ujarnya.

Meski demikian, minat pengusaha Perancis untuk bermitra dengan pengusaha Indonesia cukup tinggi. Oleh karena itu, pihaknya berniat mendorong pebisnis dari negaranya untuk datang pada forum tersebut agar bisa mengenal Indonesia dengan lebih baik.

"Selama 80 tahun kami sukses disini. Tapi, sekarang
kompetitor lebih banyak, seperti dari China, Jepang, dan India, mungkin kita memerlukan model bisnis yang baru, itulah yang akan kita bahas," tuturnya. (E014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010