Sesuai kebutuhan kami juga tahun ini menyediakan 1,5 juta liter pupuk organik cair
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi jelang masa tanam kedua 2021 dengan kesiapan produksi hingga 15,3 juta ton.

"Di awal tahun kami memiliki stok 1,9 juta ton, kemudian prognosa produksi sepanjang 2021 adalah sebanyak 13,4 juta ton. Sehingga total penyediaan pupuk yang bisa dilakukan Pupuk Indonesia Grup mencapai 15,3 juta ton," kata Bakir dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI tentang pupuk bersubsidi dan Kartu Tani yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Kebutuhan pupuk subsidi pada 2021 sebanyak 9 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair. Bakir menekankan bahwa PT Pupuk Indonesia siap memasok kebutuhan penyaluran pupuk bersubsidi sebanyak 9 juta ton.

Dari 15,3 juta ton total produksi Pupuk Indonesia, sebanyak 4,4 juta ton akan digunakan sebagai pupuk nonsubsidi. Selain itu, Pupuk Indonesia juga menyediakan cadangan di akhir 2021 dengan tujuan agar ada ketersediaan pupuk di awal 2022 sekitar 1,9 juta ton.

"Sesuai kebutuhan kami juga tahun ini menyediakan 1,5 juta liter pupuk organik cair," kata Bakir.

Bakir mengemukakan stok pupuk per 26 Maret 2021 sebesar 2,1 juta ton. Dengan rincian di lini satu mencapai 795.061 ton, lini dua 350.086 ton, lini tiga 999.603 ton, dan di kios mencapai 331.545 ton. "Jadi posisi stok pada saat ini kami jamin cukup," tegas Bakir.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian realisasi penyaluran pupuk bersubsidi sepanjang 2021 mencapai 1,9 juta ton atau setara 21 persen dari alokasi total sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair.

"Sampai dengan 30 Maret 2021, dari target setahun 9,04 juta ton, sudah tersalurkan 1,9 juta ton. Terdiri dari Urea 885.428 ton, SP36 75.973 ton, ZA 159.535 ton, NPK 648.118 ton, NPK Khusus 1.696 ton, dan Organik granul 132.360 ton. Sementara organik cair masih 0," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Sarwo Edhy.

Sarwo menyebutkan penyaluran pupuk subsidi tersebut membantu mempertahankan produktivitas hasil panen petani agar tidak turun. Dengan alokasi subsidi sebesar Rp25,276 triliun, rata-rata alokasi subsidi sebesar Rp1,52 juta per petani per tahun atau setara nilai Rp766 ribu per hektare per tahun.

Baca juga: SKK Migas dukung PT Pupuk Indonesia berinvestasi di Papua Barat

Baca juga: Pupuk Indonesia dan KPK perkuat kerja sama pemberantasan korupsi

Baca juga: BNI-Pupuk Indonesia dorong implementasi Agro Solution di Jember

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021