Cancun, Meksiko (ANTARA News/Reuters) - Polisi di kota wisata pantai populer di Meksiko, Cancun, Jumat, menemukan mayat 12 orang dengan tanda-tanda mereka disiksa dan dibunuh oleh para anggota geng "obat berbahaya".

Polisi menemukan jasad sembilan pria dan tiga wanita dari kuburan di daerah kurang tiga kilometer dari Cancun, sebuah tujuan wisata yang makin meningkat dijadikan perang obat di Meksiko, dan mengatakan bahwa lebih banyak lagi mayat mungkin akan ditemukan.

"Mereka meninggal karena lemas. Mereka ditemukan dengan tangan dan kaki mereka diikat serta ada tanda-tanda bahwa mereka disiksa. Sedikitnya tiga di antara mereka dilakukan pemeriksaan pasca-kematian pada dada mereka yang terdapat tanda huruf Z," kata Quintana Rao, pejabat pemerintah negara bagian Francisco Alor.

Huruf "Z" tersebut adalah simbol geng obat Zeta di Meksiko, yakni bekas sayap bersenjata kartel terkuat di Teluk Meksiko.

Presiden Felipe Calderon melancarkan operasi militer terhadap kartel-kartel obat pada akhir tahun 2006, yang memicu perang gambut dan serangan terhadap polisi.

Lebih dari 25.000 orang pada saat itu tewas di seluruh Meksiko, dan banyak di antara mereka disiksa, dipenggal kepalanya atau digantung di jembatan-jembatan.

Juni adalah di antara bulan paling berdarah di negara itu.

Pada awal bulan ini, polisi menemukan enam mayat di sebuah gua di dekat Cancun, juga dengan sayatan huruf "Z" di dada mereka.

Pada Mei, wali kota Cancun ditahan berkaitan dengan tuduhan pencucian uang dan terlibat perdagangan obat, yang membuatnya sebagai salah satu dari para pejabat tinggi yang tersapu dalam operasi penyelundupan narkotika di Meksiko.

Cancun, kota berpenduduk kurang lebih 500.000 orang itu, memikat perhatian jutaan turis Amerika Serikat dan Eropa setiap tahunnya dengan pantai Karibia dan reruntuhan suku Maya di Semenanjung Yukatan.

(H-AK/Z002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010