Makassar (ANTARA News- Perhimpunan Jurnalistik Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan meminta pekerja infotainment memperhatikan kaidah jurnalistik dalam mengangkat materi pemberitaan ke publik.

Ketua Perhimpunan Jurnalistik Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan, Nasrullah Nara di saat dihubungi di Makassar, Minggu, mengaku prihatin dengan pemberitaan beberapa media infotainment yang mengangkat isu pemberitaan terkait kontroversi pernikahan presenter ternama Choky Sitohang dengan kekasihnya, Melissa Aryani.

Kepala perwakilan biro Kompas di Makassar itu menilai, pekerja infotainment tidak layak menyinggung persoalan keyakinan seseorang dan membawanya ke ranah publik, karena informasi ini bisa menimbulkan terjadinya pengotakan prinsip dalam kehidupan bermasyarakat.

"Sekarang ini bukan lagi zamannya pengotak-kotakan masyarakat, karena persoalan itu justru akan membawa bangsa ini ke proses kemunduran. Media harus bisa menyaring apakah informasi yang di sajikan memang layak di berikan ke publik," ungkapnya.

Dia mengaku khawatir kondisi perpolitikan yang mengalami ketidakstabilan bisa saja memanfaatkan persoalan seperti ini sebagai komoditas untuk memuluskan kepentingan-kepentingan kelompok-kelompok tertentu.

"Jangan sampai masalah ini dimanfaatkan kepentingan-kepentingan politik tertentu, padahal mereka telah memiliki agenda penting lain," ungkapnya.

Apalagi, dia mengaku, beberapa kalangan masih ada yang menilai pekerja infotainment bukan jurnalis tetapi bagian dari pekerja hiburan yang selama ini tidak memahami bagaimana cara menyajikan informasi yang sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik.

"Jangan sampai masyarakat menganggap infotainment itu bukan pekerja jurnalistik, karena memuat persoalan keyakinan sebagai konsumsi pemberitaan. Ini kan berita sampah, tidak selayaknya di konsumsi oleh publik," katanya menambahkan.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010