Van, Turki (ANTARA News/Reuters) - Satu tentara Turki tewas dan satu luka akibat serangan pemberontak Kurdi atas pos terdepan tentara di propinsi tenggara, Elazig, pada Sabtu malam, kata sumber tentara pada Minggu.

Serangan itu terjadi sesudah bentrok pada Sabtu, yang menewaskan 11 tentara dan 12 pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di wilayah itu, di dekat perbatasan dengan Irak.

Serangan itu menandai peningkatan kekerasan pemberontakan di wilayah tersebut.

Sumber itu menyatakan pemberontak melemparkan satu granat tangan ke markas tersebut sebelum menembaki dengan senapan di kabupaten Palu di Elazig.

Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan dijadwalkan menghadiri upacara di Van, kota tenggara, pada Minggu untuk menghormati tentara tewas dalam bentrok pada Sabtu.

PKK, dicap teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Eropa Bersatu, pada bulan ini menyatakan membatalkan setahun gencatan senjata sepihak dan melanjutkan serangan terhadap pasukan Turki, karena gerakan tentara terhadap mereka.

Lebih dari 40.000 orang tewas dalam kemelut sejak PKK melancarkan pemberontakan pada 1984 dengan tujuan membentuk tanah air suku di Turki tenggara.

Bentrokan senjata dengan tentara belakangan meningkat saat cuaca lebih panas di wilayah pegunungan itu.

Pemberontak PKK secara teratur melancarkan serangan terhadap tentara di wilayah itu.

Serangan ranjau terhadap pasukan keamanan menjadi ciri kekerasan PKK di wilayah Turki tenggara.

Pemberontak itu lama mengungsi di pangkalan pegunungan di Irak utara, yang mereka gunakan sebagai batu loncatan untuk melancarkan serangan terhadap sasaran Turki di sepanjang perbatasan tersebut.

Presiden Turki Abdullah Gul pada pertengahan 2009 menyatakan Turki mempunyai "kesempatan bersejarah" untuk mengahiri sengketa itu, yang sejak lama menghalangi perkembangan pencalonan keanggotaan Eropa Bersatu dan menjadi sumber ketegangan kawasan.

Pemerintah memperluas hak kebudayaan dan politik suku kecil Kurdi berdasarkan atas pembaruan dengan tujuan mempermudah Turki masuk Eropa Bersatu.

Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan berjanji memperluas hak politik warga Kurdi guna memenuhi derajat keanggotaan Eropa Bersatu dan mengahiri perang dengan PKK.

Upaya melancarkan yang disebut "prakarsa Kurdi" itu memberikan pukulan pada 2008 ketika pengadilan konstitusi menutup partai Kurdi, karena terkait dengan PKK.

Seperti Irak dan Turki, Iran memunyai suku kecil Kurdi dalam jumlah besar, yang sebagian besar tinggal di bagian baratlaut dan barat Republik Islam tersebut.

Cabang PKK di Iran adalah Komouleh, sebutan Iran bagi Kelompok Hidup Bebas Kurdistan (PJAK).

Iran barat, yang berpenduduk sebagian besar suku Kurdi, menjadi ajang bentrok maut dalam beberapa tahun belakangan antara pasukan keamanan Iran dengan pemberontak Kurdi, yang bergerak dari sarangnya di negara tetangga Irak.

Iran melihat PJAK, yang meminta swatantra untuk daerah Kurdi di Iran dan perlindungan di propinsi perbatasan di Irak timur laut, sebagai kelompok teroris.

Amerika Serikat, musuh bebuyutan Iran, juga mencap PJAK kelompok teroris.

Iran adalah negara berpenduduk sebagian besar muslim Syiah, sementara sebagian besar orang Kurdi adalah muslim Sunni.

Iran mendesak Irak pada tengah 2009 "memberikan perhatian khusus" pada kelompok bersenjata itu, yang bergerak di perbatasan, sementara Bagdad mengecam penembakan Iran atas desa di daerah Kurdistan di bagian utara Irak.
(Uu.B002/A/H-AK/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010