Bandung (ANTARA News) - Departemen Hukum dan HAM akan menjadikan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung, menjadi tempat wisata lapas pertama di Indonesia.

"Wisata lapas ini pertama kalinya di Indonesia," kata Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, usai menghadiri acara Penandatangan Peraturan Bersama tentang Sinkronisasi Sistem Peradilan Pidana, di Aula Timur Gedung Sate Bandung, Selasa.

Ia menjelaskan, tujuan diadakannya wisata lapas tersebut ialah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang seluk beluk lembaga pemasyarakatan.

"Masyarakat selama ini tidak tahu bagaimana sih kehidupan di lapas itu. Bahkan ada orang yang berkata bahwa hidup di lapas itu enak katanya," ujar Patrialis.

Menurut dia, wisata lapas ini juga bisa dijadikan sebagai ajang pendidikan kepada masyarakat.

"Mudah-mudahan dengan wisata lapas ini masyarakat jadi takut untuk masuk penjara. Ini bisa dijadikan sebagai edukasi kepada masyarakat," katanya.

Sementara itu, Kepala Lapas Sukamiskin Bandung Murdjito, menyatakan, Lapas Sukamiskin dijadikan sebagai lokasi Wisata karena mempunyai nilai historis serta herois.

Secara historis, kata Murdjito, Lapas Sukamiskin pernah menjadi tempat penahanan bagi tokoh proklamator Indonesia yakni Bung Karno.

Presiden pertama RI sempat menjadi penghuni hotel prodeo ini selama satu tahun enam bulan.

Sementara itu dari sisi herois, Lapas Sukamiskin merupakan saksi atas perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Ia berharap, para pengunjung yang datang berwisata ke Lapas Sukamiskin dapat mengenal lebih jauh nilai-nilai kepahlawanan para pejuang kemerdekaan.

"Kami juga berharap dengan wisata lapas ini dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dalam diri masyarakat Indonesia," katanya.

Dikatakannya, dengainwisata Lapas ini khususnya para pelajar diharapkan dapat mengenal sejarah dan mengetahui sisi lain kehidupan dari Ir Soekarno sebagai salah satu pendiri Bangsa Indonesia.

Menurut dia, pelaksanaan wisata lapas ini akan berkerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.

"Kalau dari pihak kami wisata ini gratis, tapi kalau dari orang dinas pariwisata ngak tahu. Yang pasti, kami menargetkan tahun ini wisata lapas ini bisa selesai," kata Murdjito.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010