Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 1 juta kali tingkat normal gas methane telah ditemukan di beberapa wilayah di dekat tempat minyak bocor di Teluk Meksiko, cukup untuk secara mencolok menguras oksigen dan menciptakan zona kematian, kata beberapa ilmuwan AS, Selasa (22/6).

Profesor oseanografi Texas A&M University John Kessler, yang baru saja kembali dari ekspedisi penelitian selama 10 hari di dekat tempat minyak bocor BP Plc di Teluk Meksiko, mengatakn tingkat gas methane di beberapa daerah secara mengejutkan sangat tinggi.

Awak Kessler melakukan pengukuran air permukaan dan air dalam pada radius 8 kilometer di bagian atas sumur BP yang pecah.

"Ada jumlah gas methane yang luar biasa di sana," kata Kessler kepada wartawan dalam penjelasan melalui telefon sebagaimana dilaporkan wartawan Reuters, Julie Steenhuysen.

Di beberapa daerah, tim yang terdiri atas 12 ilmuwan menemukan konsentrasi gas methane 100.000 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pada kondisi normal.

"Kami melihat gas itu mencapai satu juta kali di atas konsentrasi normal" di beberapa daerah, kata Kessler.

Para ilmuwan tersebut sedang mencari tanda bahwa gas methane telah menguras kadar oksigen yang larut di air dan diperlukan untuk menjaga kehidupan kelautan.

"Di beberapa lokasi, kami menyaksikan penipisan oksigen sampai 30 persen berdasarkan perhitungan konsentrasi normalnya di dalam air. Di beberapa tempat lain, kami tak melihat penipisan oksigen di dalam air. Kami perlu memastikan mengapa itu terjadi," kata Kessler dalam taklimat tersebut.

Gas methane muncul secara alamiah di dalam air laut, tapi konsentrasi tinggi dapat mendorong pertumbuhan mikroba yang melahap oksigen yang diperlukan oleh makhluk hidup di laut.

Kessler mengatakan penipisan oksigen belum mencapai tingkat kritis, tapi minyak masih bocor ke dalam Teluk Meksiko, dan sekarang telah mencapai jumlah 60.000 barel per hari, demikian perkiraan pemerintah AS.

"Apa nanti jadinya dalam dua bulan ke depan, enam bulan lagi, dua tahun mendatang?" ia mempertanyakan.

Methane, gas alam, larut di air laut dan sebagian ilmuwan berpendapat bahwa pengukuran gas methane dapat memberi gambaran yang lebih jelas mengenai luasnya minyak yang bocor di Teluk Meksiko.

Kessler mengatakan timnya telah melakukan pengukuran itu, dan kini berharap akan dapat segera memperoleh perkiraan.

"Beri kami waktu sekitar satu pekan dan kami mungkin telah memiliki angka awal mengenai itu," katanya.
(C003/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010