Jakarta (ANTARA News) - Pameran Indonesia Industry Expo 2010 pada 9-12 Desember diharapkan dapat menawarkan kualitas produk Indonesia yang mampu bersaing dalam menghadapi perjanjian perdagangan bebas antara Cina dengan ASEAN (CAFTA).

"Diharapkan melalui kegiatan ini selain dapat memberikan informasi berbagai produk unggulan industri Indonesia yang memiliki kemampuan bersaing dengan produk luar negeri juga dapat menunjukkan kesiapan industri Indonesia dalam menghadapi FTA," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan tantangan dan persaingan yang dihadapi kalangan industri semakin ketat khususnya dalam menghadapi FTA.

Untuk itu kalangan industri Indonesia dituntut mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan harga yang bersaing dalam memanfaatkan peluang pasar sebagai implementasi FTA.

Ia mengatakan, selain sebagai ajang promosi kepada pasar domestik dan internasional dengan menampilkan produk-produk unggulan industri Indonesia, juga dapat dijadikan wahana komunikasi yang menarik antara produsen dan konsumen

"Kegiatan ini menawarkan peluang-peluang pasar di sektor industri yang diharapkan akan menarik minat para pembeli dan investor dari dalam dan luar negeri," ujarnya.

Ia mengharapkan pameran yang diselenggarakan oleh pihak swasta ini patut diberikan penghargaan dan dukungan karena perusahaan ini dapat melakukan terobosan usaha mengadakan serangkaian agenda pameran, seminar dan promosi nasional maupun internasional.

Pameran direncanakan berlangsung setiap tahun dan diselenggarakan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta itu akan dirancang sebagai pameran industri Indonesia terbesar dengan menghadirkan berbagai industri seperti makanan dan minuman, tekstil dan hasil tekstil, industri aneka, kelautan, hasil hutan dan pertanian, kimia hulu dan hilir, industri logam, transportasi dan kedirgantaraan, kerajinan dan kreatif serta elektronik.

Pameran akan diikuti 200 peserta dari Indonesia dan mancanegara, memberikan peluang bagi peserta pameran untuk turut serta berinteraksi dengan pebisnis lokal, membangun kerjasama, alih teknologi serta membangun dukungan bisnis. (*)
(T.S034/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010