Jakarta (ANTARA News) - Polri menyatakan bahwa penangkapan terhadap kawanan teroris di Klaten, Jawa Tengah, berawal dari peristiwa penembakan terhadap dua orang anggota polisi di Purworejo.

"Yang jelas ada anggota polisi yang tewas tertembak, kemudian dicari akhirnya ditemukan informasi (teroris)," kata Kabid Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Marwoto Soeto di Jakarta, Kamis.

Marwoto menuturkan awalnya polisi menyelidiki penembakan dua anggota Kepolisian Resor Purworejo, kemudian mendapatkan informasi keberadaan pelaku penembakan itu di rumah Wagiman dan Mulyono.

Polisi menemukan indikasi pelaku penembakan terhadap dua polisi bernama Bripka Pol. Wagino dan Briptu Pol. Iwan Eko Nugroho itu, terkait dengan jaringan kegiatan teroris.

Akhirnya, polisi mendapatkan petunjuk jika pelaku penembakan terhadap polisi itu, Yuli Karsono, yang tewas tertembak di rumah Wagiman saat penggerebekan terhadap jaringan teroris.

Dua personel Polres Purworejo, Briptu Iwan Eko Nugroho dan Bripka Wagino, ditemukan tewas dengan luka tembak di Pos Polisi Kentengrejo di Jalur Selatan-Selatan atau biasa disebut Jalur Daendels di Kecamatan Purwodadi pada 10 April 2010.

Polisi melakukan penyelidikan dan kemudian Tim Densus 88 Antiteror menyergap pelaku teror di Dusun Cungkrungan, Desa Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu malam.

Anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap pelaku yang diduga teroris bernama Abdullah Sonata, Sogir, dan Agus, serta menembak mati Yuli Karsono.

Marwoto menyebutkan polisi menemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu identitas yang menunjukkan Yuli Karsono sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) dengan pangkat Prada.

(T.T014/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010