Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan menjadi tuan rumah festival perdamaian global (Global Peace Festival-GPF) 2010 untuk kawasan Asia Pasifik pada 15-17 Oktober.

"Sebagai negara yang majemuk dalam suku, ras, agama, dan lain sebagainya, tetapi dapat hidup damai, Indonesia sangat layak dipilih sebagai tuan rumah," kata Direktur Eksekutif GPF Asia Pasifik 2010 Chandra Setiawan di Jakarta, Senin.

GPF merupakan perayaan yang dimaksudkan untuk menyatupadukan segenap upaya bersama guna menyuarakan dan merayakan perdamaian dunia.

GPF telah digelar di lebih dari 30 negara. Untuk 2010, selain di Indonesia, GPF juga akan digelar di Kenya untuk kawasan Afrika, di Paraguay untuk kawasan Amerika, dan di Nepal untuk kawasan Asia Timur dan Selatan.

Penyelenggaraan GPF di Indonesia merupakan hasil kerja sama GPF Foundation International, GPFF Indonesia, dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta didukung ICRP, tokoh agama, perguruan tinggi, pemerintah, serta LSM dari berbagai negara.

Kegiatan yang terangkai dalam GPF antara lain konferensi internasional tokoh agama dan kepercayaan yang akan diikuti sekitar 400 peserta pada 15-16 Oktober 2010.

"Kami harapkan konferensi nanti tidak hanya sekedar dialog tetapi hasilnya direalisasikan di lapangan," kata Siti Musdah Mulia, salah seorang ketua GPF Asia Pasifik 2010.

Acara lain GPF adalah bakti sosial melibatkan 10 ribu pemuda lintas agama di berbagai kota dan kegiatan yang ditujukan untuk memperkuat institusi perkawinan dan keluarga sebagai "sekolah cinta".

Puncak acara dijadwalkan dilaksanakan di Gelora Bung Karno pada 17 Oktober dengan pentas budaya dan seni dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara ASEAN disertai penyampaian pesan perdamaian dari tokoh agama dan masyarakat dari dalam dan luar negeri.

"Ini bukan acara hura-hura, tetapi kami ingin menunjukkan betapa kita bisa berbagi bersama di dalam keragaman," kata Chandra.(*)
(S024/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010