Yapen, Papua (ANTARA News) - Korban gempa di Distrik Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua kekurangan tenda darurat untuk pengungsian sementara.

"Warga masih membutuhkan sedikitnya 1.000 tenda," kata Kepala Distrik Angkaisera, Fredy Tan, di Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Sabtu.

Fredy menjelaskan, ada sekitar 1.500 rumah rusak di Distrik Angkaisera.

"Dari 1.500 itu sebagian besar rusak berat dalam arti tidak bisa ditinggali lagi," katanya.

Wilayah terparah yang menjadi korban gempa di Distrik Angkaisera diantaranya Desa Kainui I, Kainui II, Wadapi, Wawuti, dan Wanampompi.

"Bahkan akses jalan menuju Wadapi, Wawuti dan Wanampompi terputus sehingga wilayah terisolasi dan sulit mendistribusikan bantuan kesana, harus melalui jalur laut," katanya.

Ia juga menjelaskan, pada saat ini ribuan warga masih tinggal di tenda-tenda pengungsian yang didirikan di dekat reruntuhan rumah.

"Namun tenda darurat yang ada berukuran kecil dan ditinggali oleh lebih dari satu kepala keluarga karena itu idealnya ada tambahan tenda darurat," katanya.

Selain tenda, ia juga mengatakan jika warganya sangat membutuhkan logistik, obat-obatan dan air bersih.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan pihaknya telah mengirimkan 3.000 tenda ke Kabupaten Kepulauan Yapen dan akan segera disistribusikan.

Sementara itu, pada Rabu, 16 Juni 2010 telah terjadi gempa tektonik berkekuatan 6,2 dan 7,1 telah melanda Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen dan Kabupaten Biak Numfor.
(T.W004/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010