Kabul (ANTARA News/AFP) - Lima tentara asing telah tewas dalam serangan bom gaya-Taliban di Afghanistan, Sabtu, demikian menurut Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Kematian-kematian itu menambah jumlah tentara asing yang tewas sejauh ini tahun ini menjadi 89 orang, benar-benar korban bulanan paling mematikan sejak perang dimulai pada akhir 2001.

Seluruhnya untuk tahun ini sejauh ini korban tewas tentara asing mencapai 309, menurut hitungan AFP berdasar hitungan yang dipertahankan oleh laman Internet icasualties.org. Korban seluruhnya pada 2009 adalah 520 tentara.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO tidak memberikan kewarganegaraan mereka yang tewas itu, mengikuti kebijakan biasanya.

ISAF menyatakan, tiga tentara telah tewas akibat dua serangan bom rakitan (IED) terpisah di Afghanistan selatan, tempat lahir Taliban. Perlawanan mereka sekarang ini telah memasuki tahunnya yang kesembilan.

Dalam pernyataan terpisah Sabtu malam, aliansi itu mengumumkan dua kematian tentara lagi.

"Seorang anggota tentara ISAF tewas menyusul serangan bom rakitan di Afghanistan timur hari ini," kata pernyataan itu.

"Dalam insiden terpisah hari ini, seorang anggota tentara ISAF tewas menyusul serangan bom rakitan lainnya di Afghanistan timur hari ini."

IED merupakan senjata andalan Taliban. PBB mengatakan bulan ini, serangan IED itu telah meningkatkan hingga 94 persen jumlah korban tewas tentara dalam empat bulan pertama 2010 dibanding periode yang sama tahun lalu.

AS dan NATO memiliki 140.000 tentara di Afghanistan yang melakukan strategi anti-gerilya yang ditujukan untuk mempercepat berakhirnya perang, agar supaya tentara asing bisa memulai penarikan dari negara itu.

PM Inggris David Cameron mengatakan, Jumat, ia telah merencanakan untuk memulangkan tentaranya pada 2015, dan Presiden AS Barack Obama menyatakan ia ingin memulai penarikan Juli tahun depan. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010