Jakarta (ANTARA) - Jika Anda menyukai atau sedang mencari film dengan genre noir, "Night in Paradise" bisa dimasukkan dalam daftar wajib nonton akhir pekan ini.

Noir adalah sub-genre dari drama kriminal yang menekankan pada pesimisme, sinisme, dan fatalisme. Film jenis ini biasanya selalu melibatkan detektif atau warga biasa dan ada sosok perempuan di dalamnya.

"Night in Paradise" sendiri bercerita mengenai seorang pria yang menjadi sasaran organisasi kriminal dan seorang wanita yang berada di ambang kematian.

Tae-gu (Um Tae-goo) adalah seorang gangster yang kehilangan saudara perempuan dan keponakannya dalam sebuah kecelakaan mobil.

Baca juga: Lolos badan sensor, "Fast & Furious 9" akan tayang di China

Curiga bahwa ini adalah ulah organisasi lawan, Tae-gu pun melakukan aksi balas dendam sebelum akhirnya melarikan diri ke Pulau Jeju dan bersembunyi di rumah seorang pedagang senjata dan keponakannya Jae-yeon (Jeon Yeo-been). Sayangnya, Tae-gu masih jauh dari rasa aman karena bahaya akan segera menghampirinya.

Berikut adalah beberapa alasan "Night in Paradise" tidak boleh Anda lewatkan sebagai pilihan tontonan akhir pekan.

1. Karya sutradara film noir ternama

Sutradara Park Hoon-jung dikenal berkat kemampuannya dalam menulis sekaligus menyutradarai berbagai film kriminal dan aksi yang mendapat banyak pujian.

Mengawali karirnya sebagai penulis skenario untuk "I Saw the Devil" dan "The Unjust", tak lama ia memulai debut sutradaranya dan berhasil mengeluarkan karya besar seperti xNew World", "The Tiger", dan "The Witch : Part 1. The Subversion".

Sebagai pendongeng dari cerita kriminal dan aksi yang hebat, sutradara ini memiliki basis penggemar yang kuat. "Night in Paradise" pun telah lebih dulu mencuri perhatian sebagai satu-satunya film Korea yang diundang ke Festival Film Internasional Venice ke-77.

2. Bintang baru berbakat

Um Tae-goo dan Jeon Yeo-bin merupakan bintang Korea yang saat ini sedang diperhatikan oleh banyak orang. Walau bernama sama dengan karakternya di "Night in Paradise", Um Tae-goo memiliki kepribadian yang berbeda.

Tak hanya itu, lawan mainnya Jeon Yeo-bin juga merupakan pemain muda yang berbakat. Muncul dalam serial populer Vincenzo yang kini sedang tayang, Jeon Yeo-bin terus memikat dengan berbagai karakternya yang selalu diperankan dengan sangat baik.

3. Aktor veteran yang tak diragukan lagi

Cha Seoung-won berperan sebagai Chief Ma yang memburu Tae-gu karena menjadikan bosnya sebagai sasaran. Sebagai salah satu aktor veteran, Anda mungkin pernah mengenalnya dari beberapa drama populer seperti "A Korean Odyssey" atau "You're All Surrounded".

Kali ini, Anda akan melihat sisi lainnya saat memainkan karakter Chief Ma yang begitu mengintimidasi. Selain Cha Seoung-won, aktor veteran lain seperti Lee Ki-young, Park Ho-san, dan Lee Moon-sik turut meramaikan film ini dengan kemampuan akting mereka.

4. Tipe noir yang unik

Ada beberapa elemen yang membuat "Night in Paradise" berbeda dengan film noir kebanyakan. Meski merupakan film gangster penuh darah dan aksi, suasana keseluruhan yang dihadirkan justru sangat emosional.

Tae-gu dan Jae-yeon adalah karakter melankolis yang merasa terhubung setelah sama-sama kehilangan anggota keluarga karena aksi kekerasan. Meski bernuansa sedih, beberapa adegan lucu di film ini bisa memberikan perpaduan yang menarik.

Selain itu, Jae-yeon juga merupakan tipe karakter yang tak banyak ditemukan di film noir.

5. Keindahan Pulau Jeju

Pulau Jeju merupakan bagian yang penting dalam cerita di film ini. Di satu sisi, latar ini mampu menggambarkan sebuah tempat yang seperti surga, namun sisi lain akan segera memperlihatkan kekerasan yang terjadi di sana.

Walau ada tragedi dan perselisihan, kita juga dapat merasakan keindahan yang melankolis dari peristiwa tersebut. Latar belakang yang menakjubkan juga menjadi daya tarik visual tersendiri di film ini.

"Night in Paradise" sudah dapat disaksikan di Netflix.

Baca juga: Cerita para pemain film "Surga yang Tak Dirindukan 3" beradu peran

Baca juga: Jessica Mila, Omar Daniel dan Jerome Kurnia bersatu di "Invalidite"

Baca juga: "Pulau Plastik" diharapkan jadi pembuka film dokumenter di bioskop

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021