Toronto (ANTARA News) - Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang hubungan antara peradaban Islam dan peradaban Barat di Harvard pada 2009 lalu mendapat apresiasi dari motivator dan ahli public speaking asal Amerika Serikat Richard Green.

Dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Hotel Westin, Toronto, sabtu sore, Richard menyerahkan buku kepada Presiden Yudhoyono sebagai apreasiasi terhadap pidato Presiden yang dinilai memberikan inspirasi kepada kalangan luas.

"Pidato Presiden Yudhoyono tentang harmonisasi antar peradaban telah memberikan inspirasi pada banyak kalangan dan saya nilai sepadan dengan pidato Presiden Obama saat di Kairo," kata Richard.

Ia menambahkan,"saya mendorong setiap orang untuk membaca buku ini sehingga mengetahui pemikiran dan pandangan Presiden Yudhoyono dan Presiden Obama mengenai masalah ini."

Richard menulis buku berjudul,"Words that Shook the world berisi pidato Presiden Yudhoyono di Harvard dan Presiden Obama di Kairo. Ia berpandangan bahwa pidato Presiden Yudhoyono secara tidak langsung merupakan jawaban dari pidato Obama tentang pentingnya kerjasama antara timur dan barat.

"Presiden Yudhoyono mendorong pendekatan soft power untuk menyelesaikan berbagai masalah saat ini. Bahkan ia mengatakan bahwa abad 20 merupakan abad paling berdarah dalam sejarah kemanusiaan dan hendaknya tidak terjadi pada abad 21 saat ini," katanya.

Sementara itu Presiden Yudhoyono mengatakan ia mengucapkan terima kasih atas apresiasi tersebut.

"Pidato saya di Harvard merupakan salah satu dari pidato favorit saya disamping beberapa pidato lainnya," kata Presiden.
(P008/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010