NU berperan dalam fase mempertahankan kemerdekaan
Kuala Lumpur (ANTARA) - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia melakukan Seminar dan Webinar Internasional Meraih Gelar Pahlawan Nasional Syaichona Muhammad Cholil Bangkalan di Komplek Darul Putri Jalan Cheras Kuala Lumpur, Minggu.

Seminar dimoderatori Rais Syuriah PCINU Malaysia Dr Mahbubi Ali dengan pembicara dosen Universitas Islam Antar Bangsa Malaysia (IIUM) Dr Muhammad Ayman Al-Kiti dan Al-Habib Ahmad Aljufry Lc MA serta pembicara dari Indonesia Dr Muhaimin selaku Tim Perumus Naskah Akademik Meraih Gelar Pahlawan Nasional Syaichona Muhammad Cholil Bangkalan.

Seminar turut dihadiri Wakil Dubes RI di Kuala Lumpur Agung Cahaya Sumirat, dua bupati dari Provinsi Jawa Timur masing-masing Bupati Bangkalan RKH Abd Latif Amin Imron dan Bupati Lumajang H Thoriqul Haq MML melalui zoom, Ketua Alumni dan Simpatisan Syaichona Moh. Cholil (Asschol) Malaysia, Ustad Mayuri, Ketua GP Ansor Malaysia, Nur Alamin, Ketua NAAM dan pimpinan badan otonom NU di Malaysia lainnya.

Baca juga: NU Malaysia Nilai Politik Luar Negeri Cukup Berperan
Baca juga: Anwar Ibrahim sambangi PBNU bahas Islam damai


Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berhalangan hadir secara daring.

Bupati Bangkalan RKH Abd Latif Amin Imron dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan Seminar dan Webinar Internasional Meraih Gelar Pahlawan Nasional Syaichona Muhammad Cholil serta berharap agar niat baik tersebut diridhoi Allah SWT.

"Sebagai Bupati Bangkalan saya mendukung pencalonan Syaichona Muhammad Cholil sebagai pahlawan nasional. Dukungan ini bukan karena semata-mata kami salah satu keturunan beliau tetapi karena Syaichona Cholil merupakan ulama besar yang membimbing para santrinya untuk cinta tanah air dengan semangat keimanan yang kuat," katanya.

Sementara itu Wakil Dubes RI di Kuala Lumpur Agung Cahaya Sumirat dalam sambutannya mengatakan pahlawan tidak hanya identik dengan perjuangan yang menghadapi penjajah namun dipahami pula juga mereka yang menjadi sosok panutan yang membawa perubahan sejarah khususnya sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

"Kita mengenal banyak tokoh pahlawan pejuang kemerdekaan dan salah satu organisasi yang paling menonjol melahirkan pahlawan bangsa adalah NU. NU berperan dalam fase mempertahankan kemerdekaan," katanya.

Menurut Agung dari segi sejarah NU telah terbukti menghimpun kekuatan bangsa saat itu dan mewujudkan cinta tanah air.

"Para pendiri NU antara KH Hasyim Asyari, KH Wahab Chasbullah dan KH As'ad Syamsul Arifin adalah pahlawan nasional. Ulama asal Madura Syaichona Mohammad Cholil merupakan salah satu kyai pesantren besar yang menegakkan Islam Wasathiyah atau Islam moderat yang cinta tanah air," katanya.

Baca juga: NU Malaysia distribusi bahan makanan ke PMI
Baca juga: PCINU akan gelar forum kemerdekaan sambut HUT RI dan Malaysia

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021