Ankara (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang dan Ibu Negara Ani Yudhoyono berkunjung ke Anitkabir Mousoleum, Turki, yang dibangun sekitar tahun 1953.

Kepala Negara dan rombongan tiba di Anitkabir Mousoleum, kompleks makam Kemal Attaturk, Senin pagi, sekitar pukul 09.55 waktu setempat.

Setelah meletakkan karangan bunga, Kepala Negara kemudian menuju Istana Presiden Turki sekitar pukul 10.15 waktu setempat.

Presiden Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke Turki selama tiga hari, 28-30 Juni.

Kunjungan tersebut merupakan kunjungan pertama presiden Indonesia ke Turki dalam 25 tahun terakhir.

Kepala Negara akan berada di Ankara untuk pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Abdullah Gul dan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan serta Ketua Parlemen Mehmet Ali Sahin.

Di Turki, Presiden Yudhoyono juga diagendakan berpidato di depan Parlemen Turki dan setelah itu menuju kota Istambul guna menghadiri forum bisnis Indonesia-Turki yang akan dihadiri sekitar 800 pengusaha Turki.

Kunjungan kerja Presiden ke Turki merupakan bagian dari lawatan 11 harinya ke tiga negara, Kanada, Turki dan Arab Saudi

Sebelumnya di Toronto Presiden menghadiri KTT G20 yang membahas beberapa agenda, di antaranya perkembangan pemulihan ekonomi global, evaluasi inisiatif kerangka kerja G20, upaya pembangunan ekonomi global yang seimbang dan berkelanjutan, serta reformasi lembaga keuangan internasional dan regulasi sektor keuangan.

Pada 1 Juli, Presiden sudah berada di Arab Saudi untuk beribadah umroh tanpa ada jadwal kunjungan kenegaraan kepada otoritas setempat.

Di Madinah, Presiden akan menyempatkan diri untuk menggelar konferensi jarak jauh dengan PP Muhammadyah berkaitan dengan Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta.

Turut serta mendampingi Presiden antara lain Ibu Ani Yudhoyono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perdagangan Mari E Pangestu, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkeu Agus Martowardodjo, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menakertrans Muhaimin Iskandar, dan Kepala BKPM Gita Wirjawan.
(P008*G003/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010