Jakarta (ANTARA News) - Seorang penyanyi Meksiko ditembak mati beberapa jam setelah menyangkal laporan bahwa dia dibunuh.

Seperti dilaporkan Daily Mail, Sergio Vega terbunuh di mobil Cadillac merahnya dalam perjalanan ke daerah Sinola untuk konser.

Penyanyi berumur 40 tahun tersebut baru-baru ini meningkatkan pengamanannya setelah beberapa penyanyi Meksiko terbunuh.

Sergio Vega - alias El Shaka - tewas tak lama setelah menyangkal rumor kematiannya.

Saat menyanggah berita keliru tentang kematiannya, ia mengatakan di situs hiburan La Oreja: "Ini telah terjadi kepada saya selama bertahun-tahun, seseorang mengabarkan ke stasiun radio atau ke surat kabar bahwa saya sudah tewas atau mengalami kecelakaan.

"Lalu saya menelepon ibu saya tercinta, yang memiliki penyakit jantung dan menenangkannya."

Vega, yang dikenal sebagai El Shaka, kehilangan kendali kendaraan hingga tabrakan setelah penembakan itu, kata penumpang mobil kepada koran El Debate.

Lalu, para pria bersenjata itu 'menghabisinya', dengan tembakan ke kepala dan dada, tulis koran tersebut.

Vega termasuk bagian dari aliran musik Grupero, dia dikenal dengan lagu-lagu yang menonjolkan kehidupan mafia obat bius.

Polisi mengatakan pemusik Grupero sering menjadi target pembunuhan pesaing sesama pengedar obat bius.

Sergio Gomez dari band K-Paz de la Sierra, terbunuh pada 2007 dan setidaknya enam Gruperos lainnya tewas dalam enam bulan terakhir.

Manager Vega, Ana Luisa Gomez menulis di halaman Twitternya, 'Teman terbaikku sudah di surga, bukan bercanda bahwa Shaka shaka sudah bersama Tuhan."
(BRT/ADM/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010