Salah seorang korban, Khotob (47), pada Jumat mengatakan bahwa tanah longsor tersebut terjadi Kamis malam sekitar pukul 22.00 WIB.
"Longsor itu tiba-tiba saja terjadi, sebelumnya hujan sejak sore, malamnya terjadi longsor," katanya.
Dia mengatakan, longsor telah menghancurkan rumahnya serta dua rumah tetangganya sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudara dan tetangga sekitar 20 meter dari lokasi longsor.
Longsor tidak memakan korban jiwa karena penghuninya berhasil menyelamatkan diri ketika suara gemuruh longsor datang.
"Sebelum longsor itu ada suara gemuruh dan suara patahan kayu, saya langsung saja dengan keluarga keluar rumah," katanya yang mengaku masih mengalami trauma terhadap peristiwa lonsgor tersebut.
Longsor yang kali pertama terjadi, Khotob bersama dua pemilik rumah tetangganya berharap ada bantuan dari pemerintah daerah Kabupaten Ciamis untuk memberikan santunan bantuan memberbaiki rumah.
Diakui dia, bencana tanah longsor yang mengagetkan penduduk setempat pada malam hari, belum ada pemerintah daerah Kabupaten Ciamis melakukan peninjauan lokasi longsor.
Sementara itu warga setempat secara gotong royong membereskan puing-puing material bangunan rumah untuk mencari barang berharga yang masih bisa diselamatkan.
"Sekarang saya hanya bisa berharap ada barang-barang yang masih utuh untuk saya bawa, karena longsor itu sudah mengahancurkan rumah saya," kata Khotob yang mengalami rumah rusak berat dibandingkan dua tetangganya.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
